REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Film Mandela: Long Walk to Freedom, mengenai kehidupan pemimpin Afrika Selatan Nelson Mandela, adalah film drama lain yang barangkali akan meraih sukses di box office karena ketenaran namanya dan kematiannya baru-baru ini.
Film tersebut menyoroti kehidupannya selama periode apartheid di Afrika Selatan, sebuah jenis penindasan yang berbeda yang membuat pemimpin kulit hitam itu dipenjara selama 27 tahun.Meski mendapat pujian kritikus, sejarawan film dari George Mason University Dexter Gabriel mengatakan bahwa masa depan film mengenai pengalaman orang kulit hitam terhubung dengan box office.
"Hollywood ingin menghasilkan uang dan memiliki asumsi-asumsi mengenai siapa yang pergi dan akan melihat film," ujar Gabriel seperti dilansir voanews.com, Ahad (22/12).
"Jadi mereka sangat ogah-ogahan berhadapan dengan beberapa hal yang mereka pikir tidak akan mendatangkan uang."Film-film seperti Black Nativity, berdasarkan pada musikal Broadway berjudul sama, menunjukkan bahwa film-film Afrika Amerika dapat berhasil dengan sendirinya meski bukan berjenis drama abad lampau.
Film mengenai rekonsiliasi keluarga selama Natal memiliki aktor-aktor yang handal, termasuk Forest Whitaker, Angela Bassett dan Jennifer Hudson. Dan film ini banyak ditonton. Jika film sejenis ini dapat mengundang penonton, maka Hollywood akan mengikutinya.