Sabtu 07 Dec 2013 13:53 WIB

Dunia Hormati Nelson Mandela

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Julkifli Marbun
Palestinian President Mahmoud Abbad and Nelson Mandela
Foto: BBC
Palestinian President Mahmoud Abbad and Nelson Mandela

REPUBLIKA.CO.ID, NUSA DUA  -- Berita meninggalnya Nelson Mandela (95) menimbulkan duka mendalam di tengah kegiatan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-9 WTO yang berlangsung di Nusa Dua, Bali. Direktur Jenderal World Trade Organization Roberto Azevedo dalam rilisnya menyampaikan rasa duka yang mendalam atas meninggalnya mantan Presiden Afrika Selatan yang sangat dihormati itu.

"Atas nama WTO dan seluruh anggota, saya menyampaikan rasa duka cita yang sangat mendalam untuk keluarga, rakyat Afrika dan seluruh manusia yang ada di dunia yang tersentuh dengan contoh yang diberikan Mandela," kata Azevedo, Jumat.

Mandela nilai Azevedo, merupakan satu-satunya sosok yang bisa memberikan harapan dan inspirasi kepada seluruh umat manusia. Mandela nilai Azevedo, merupakan ikon anti-apartheid di negara itu. Dia dikenal sebagai tokoh yang mampu bangkit dari masa tahanan 27 tahun di penjara dan memimpin Afrika Selatan dalam perang berdarah menuju demokrasi.

Terkait meninggalnya Mandela, sebelumnya Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma mengatakan, bahwa Mandela meninggal dunia di kediamannya di Johannesburg pada Kamis waktu setempat, setelah mengalami infeksi paru-paru. "Kita telah kehilangan orang yang kita cintai. Kita telah kehilangan seorang ayah, walaupun kita tahu hari ini pasti akan terjadi, tetap saja tidak mengurangi rasa kehilangan kita yang mendalam," kata Zuma.

Mandela merupakan salah satu tokoh yang pertama kali menggelorakan semangat perlawanan bersenjata terhadap apartheid pada 1960, tetapi kemudian menjalankan upaya rekonsiliasi ketika kelompok minoritas kulit putih mulai kehilangan pengaruhnya 30 tahun kemudian. Mandela terpilih sebagai presiden secara mutlak selama dua periode yaitu pada pemilu tahun 1994 dan 1999.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement