REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW -- Hikayat Vladimir Putin sebagai pemimpin dunia yang gemar datang terlambat dalam suatu acara sudah terkenal terutama setelah insiden ia membiarkan Paus Fransiskus menunggu hingga hampir satu jam dalam kunjungan terakhir sang presiden Rusia ke Vatikan.
Seperti dikutip BBC, Presiden Rusia itu bertemu sang Paus Senin (25/11) lalu dan karena datang 50 menit terlambat dari jadwal, para staf Paus yang harus menunggu di halaman pun 'menggigil" kedinginan akibat cuaca musim salju di Roma.
Belakangan menurut berita media, sang presiden terlambat karena rombongannya dihentikan oleh sekelompok perempuan yang menggelar aksi protes di luar hotelnya sebagai dukungan terhadap personel band Pussy Riot, tulis koran independen Rusia, Moskovskiy Komsomolets.
Nampaknya media di Italia dan rumah tangga Kepausan tak terlalu mempersoalkan masalah keterlambatan ini. Dengan reputasinya sebagai jago telat, mungkin mereka juga sudah maklum.
Tetapi bukan begitu halnya dengan media massa di Korea Selatan setelah Putin terlambat datang dalam pertemuan dengan Presiden Park Geun-hye hingga 30 menit saat ia mengunjungi Seoul, November lalu. Apalagi, saat itu Putin yang sudah terlambat masih mampir pula di jalan menuju istana presiden untuk berbincang dengan para penggemar seni bela diri setempat.
Paus Fransiskus 'tak persoalkan' kelambatan Putin meski stafnya menggigil di luar. "Mr Putin, jangan ngaret lagi nanti," tulis koran Korea Times di kepala beritanya.
Di tanah airnya sendiri, website liberal Slon.ru menulis mestinya warga Korea tak perlu marah. Telat hanya setengah jam adalah "tanda kehormatan luar biasa" dari Putin.
Karena pemimpin yang satu ini menurut website itu punya tradisi datang terlambat dalam pertemuan penting dengan para pemimpin dunia lainnya:
- 14 menit terlambat saat bertemu Ratu Elizabeth II tahun 2003
- 40 menit terlambat saat menemui Kanselir Jerman Angela Merkel tahun 2012
- Tiga jam terlambat saat hendak berembug dengan Menlu AS John KerryKlik tentang kondisi di Suriah, dan
- Dua jam terlambat saat dijadwalkan bertemua dengan para keluarga dan orang tua korban dari anak-anak korban jatuhnya pesawat di sebuah pemakaman umum di Bashkortostan pada 2002.
Menurut analisis yang ditulis oleh kolumnis politik Moskovskiy Komsomolets, Mikhail Rostovskiy, dengan mengutip sebuah sumber yang tak disebutkan namanya Putin kerap terlambat karena ia orang yang sangat amat rapi. "Sebelum berangkat ke sebuah agenda penting dia sering mengecek ulang sumber informasi, menyelidiki berbagai hal, dan akhirnya ia tak bisa datang tepat waktu seperti dijadwalkan."
Istri Putin yang kini berpisah, Lyudmila, mengatakan Putin jago terlambat sejak masa pacaran.
Kadangkala keterlambatannya juga dilakukan dengan sengaja untuk membuat si lawan pertemuan jengkel. tahun 2012, Putin sudah terlambat dari jadwal untuk membicarakan negosiasi gas dengan Presiden Ukraina Viktor Yanukovych di Crimea. Tapi ia malah berhenti di jalan untuk ngobrol dengan sesama penggemar motor besar dan akhirnya terlambat datang ke pertemuan hampir empat jam. Menurut komentator politik Rusia, Dmitriy Abramov, "keterlambatan disengaja" Putin itu, "muncul dari hasrat untuk menunjukkan bahwa ia duduk di kursi 'tsar' di panggung politik, di puncak kejayaan Emperium Rusia".