REPUBLIKA.CO.ID, PHOENIX -- Enam puluh tiga perempuan penerjun payung dari sejumlah negara, bergandengan tangan sambil terjun menuju gurun Arizona, Sabtu, untuk memecahkan rekor membentuk formasi terjun tegak lurus dengan kepala di bawah, menurut Asosiasi Terjun Payung Amerika Serikat.
Para penerjun itu melompat dari tiga pesawat pada ketinggian 5.486 meter di dekat Eloy, sebelah tenggara Phoenix, kata Nancy Koreen, direktur promosi asosiasi olah raga tersebut.
Kaum hawa itu berasal dari sejumlah negara yaitu AS, Australia, Meksiko, Prancis, Norwegia, Swedia dan Jerman.
Rekor itu berhasil dicapai pada usaha ke-12. Mereka memecahkan rekor terjun oleh perempuan yang membentuk formasi terjungkir dengan kepala di bawah, dengan diikuti 41 penejun pada 2010, kata Koreen.
"Setiap orang harus menunjukkan kemampuannya secara bersama-sama, ini membuat rekor tersebut sangat menantang," kata Koreen, yang juga ikut ambil bagian dalam usaha yang berhasil itu kepada Reuters.
Juri dari Federasi Aeronautique Internasional yang berpusat di Swiss, meberikan penegasan atas usaha tersebut di lapangan, katanya.
Terjun menjungkir tegak lurus disebut lebih sulit dibandingkan terjun bebas, atau terjun dengan gaya perut menuju bumi.
Para penerjun harus meluncur ke bumi dengan kecepatan tinggi dalam posisi yang lebih menantang untuk mengendalikan diri.
"Ketika kepala berada di bawah, segala sesuatu menjadi bergerak lebih cepat ... maka ini adalah posisi yang lebih sulit untuk terbang dan mengendalikan diri," kata Koreen.