Kamis 28 Nov 2013 15:36 WIB

Resep Bahagia Ala Giring Nidji: Investasi!

Rep: Friska Yolandha/ Red: Nidia Zuraya
Giring Nidji
Foto: ANTARA
Giring Nidji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi seorang musisi, Giring Ganesha menikmati uang berjuta-juta dari hasilnya menyanyi. Di awal kariernya bersama Nidji, Giring menghabiskan uangnya untuk berbelanja dan hura-hura. Sikap suka berbelanja ini menimbulkan kekhawatiran dalam diri ibunya. Ia meminta Giring untuk berinvestasi untuk masa depannya.

Merasa perlu, Giring akhirnya berkonsultasi dengan seorang perencana keuangan. Perencana keuangan tersebut memberikan gambaran tentang strategi investasi kepada ayah dua anak tersebut. Giring memilih sejumlah instrumen investasi.

Saham, merupakan salah satu instrumen yang dia pilih. Ketika pertama kali berinvestasi ke pasar modal, Giring datang ke Bursa Efek Indonesia (BEI). "Saya pikir kalau mau beli saham di bursa, ternyata bukan," ujarnya pada acara Investor Summit and Capital Market Expo 2013 di Jakarta, Kamis (28/11).

Saat pertama kali berinvestasi di saham, Giring menjadi orang yang khawatir setiap waktu. Setiap saat ia mengecek harga saham yang dibelinya. Bahkan saat manggung pun ia masih memikirkan harga saham.

Giring mengaku, dirinya bukanlah investor yang suka jual-beli saham. Ketika ia membeli saham satu perusahaan, ia harus yakin prospek perusahaan tersebut baik. Oleh karena itu, ia berhati-hati memilih saham.

Ada beberapa kriteria yang harus diperhatikan ketika membeli saham, ujar Giring. Pertama, investor harus mengenal sektor kerja perusahaan yang akan dibeli sahamnya. Model bisnis perusahaan akan mempengaruhi kinerja. Kedua, investor harus melihat siapa pejabat yang mengelola perusahaan. Direksi yang baik adalah yang berdedikasi untuk perusahaan. Ketiga, investor perlu melihat struktur manajemennya karena akan terlihat bagaimana cara kerja perusahaan.

Sebagai investor di pasar modal, Giring sangat peduli dengan isu-isu yang berkembang seperti pergerakan nilai tukar, suku bunga acuan, dan inflasi. Ia juga rajin membaca isu-isu dari luar.

Selain berinvestasi di saham, ayah dua anak ini juga berinvestasi di reksa dana. Hal yang perlu diperhatikan dari memilih reksa dana afalah manajer investasinya dan konten produk. Investasi lain bagi Giring adalah emas. "Emas itu sangat likuid dan harganya naik terus," ujar Giring.

Ia tidak begitu tertarik berinvestasi di properti. Menurutnya, investasi properti lebih memusingkan dibandingkan investasi di saham. Selain itu, investasi properti tidak likuid.

Sebelum berinvestasi, investor harus mengetahui apa tujuannya berinvestasi. Hal ini bertujuan agar investor mengetahui instrumen apa yang cocok baginya. Setelah mengetahui tujuannya, investor baru merancang strategi investasi agar return yang diperoleh maksimal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement