Rabu 13 Nov 2013 13:12 WIB

Syafii Maarif Pulang dari RS Sardjito

Rep: yulianingsih/ Red: Damanhuri Zuhri
Syafii Maarif
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Syafii Maarif

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Setelah dirawat empat hari di suite room no 102, Pavilliun Ayodya RS Sardjito Yogyakarta, akhirnya mantan Ketua PP Muhammadiyah Syafii Maarif diperbolehkan pulang ke rumah.

Guru besar Universitas Negeri Yoogyakarta (UNY) ini sudah terlihat sehat dan mau berbicara dengan para wartawan saat ditemui di RS Sardjito sebelum pulang ke rumah, Rabu (13/11). "Alhamdulillah sudah sehat, ini sudah mau pulang," kata Buya Syafii.

Menurutnya, berdasarkan keterangan dokter, dirinya hanya mengalami kelelahan saja. Buya mengaku sudah merasa tidak enak badan sejak Kamis pekan lalu. Namun pada Ahad (10/11) kemarin kondisinya semakin drop.

"Saya dibawa ambulance. Saya deg-degan baru kali ini naik ambulance. Saya bilang ke istri...ini latihan mati," ujarnya sambil tertawa didampingi istrinya yang menunggu di seberang bed tempat tidurnya.

Menurut Buya, saat itu dirinya mengalami batuk berat. Batuk tersebut kata dia, terasa sangat sakit dan menusuk ulu hati sehingga beliau marasa tidak kuat.

Selain batuk, Buya juga mengaku sakit kepala yang terasa amat sakit terutama di bagian kiri atas. "Kalau dipegang saja sakitnya luar biasa," ujarnya.

Karena itulah, sejak Ahad itu, Buya dirawat intensif oleh dua dokter ahli di RS Sardjito. Kedua dokter tersebut adalah Eko Budiyono, dokter spesialis paru dan Lutvan dokter spesialis diabetes. "Kata dokter hanya kelelahan saja sehingga menyebabkan flu dan batuk berat," kata Buya Syafii.

Buya Syafii mengaku semakin merasa membaik setelah tiga hari dirawat di RS tersebut. Dia mengaku sebelum jatuh sakit, aktivitasnya memang cukup padat.

Selain di Komnas HAM, Buya juga menjadi pembicara di Jakarta dan Yogyakarta. "Saya baru mengerti, fisik ternyata tidak boleh diperkosa," ujarnya.

Selama dirawat di RS, Buya mengaku tidak mau menonton televisi dan membaca berita. Dia hanya membaca headline beberapa koran saja.

Dia mengaku akan benar-benar istirahat untuk memulihkan kondisinya. Setelah pulang dari RS, Buya mengaku akan vakum dari berbagai aktivitas sekitar seminggu ke depan. .

Dikatakannya, hingga saat ini dirinya sudah empat kali masuk rumah sakit. Pertama di Jakarta, dan kedua hingga saat di Yogyakarta. "Mudah-mudahan ini yang terakhir, kecuali memang kena maut," katanya.

Selama dirawat, kata Syafii, dirinya pernah dilarang ahli gizi untuk tidak makan sambel. Namun darah Padang pada dirinya tidak senang dengan kebijakan itu. "Saya bilang ke dokternya, ternyata boleh. Bagaimana orang Padang kok dilarang makan sambel," katanya.

Sementara itu Kahumas RS Sardjito, Trisno Heru Nugroho mengatakan, dari hasil pemeriksaan tim dokter, diketahui tidak ada deteksi penyakit yang parah yang diderita Buya Syafii Maarif.

"Karena usia saja, secara umum tidak ada problem yang berarti, hanya kecapekan, dan hari ini (Rabu 13/11) sudah boleh pulang" katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement