CANBERRA -- Penyanyi Pop terkenal Amerika, Katy Perry sudah terbiasa dengan sorotan internasional, tapi mungkin ia tidak menyangka kalau album terakhirnya akan menjadi subjek penyelidikan bio-keamanan Departemen Pertanian Australia.
Penyebab masalah itu adalah bibit bunga dari Australia Barat yang diselipkan didalam kemasan album terakhir Katy Perry.
Vanessa Findlay, petugas Perlindungan Tanaman Australia, mengatakan begitu Kementrian Pertanian Australia mendengar didalam kemasan album terakhir Katy Perry terdapat paket bibit bunga, hal itu langsung memicu peringatan bio-keamanan Australia. "Ini salah satu kasus yang unik dan aneh yang pernah kami hadapi,” katanya.
Dr. Findlay mengatakan meskipun album CD yang di produksi di Australia itu sudah mendapat izin untuk diedarkan, namun petugas diperintahkan untuk menyita bibit bunga yang terdapat didalam album CD tersebut. "Kami sudah menghubungi perusahaan rekamannya untuk memastikan kalau kami memahami bagaimana CD itu diproduksi dan darimana bibit bunga yang mereka berikan berasal,” kata Findlay menjelaskan.
"Dan mereka memberikan penjelasan yang meyakinkan kami kalau tidak ada masalah dengan peredaran CD tersebut di Australia. Tapi karena album CD itu diproduksi secara internasional, kami khawatir bibit bunga yang diberikan dikemasan itu berasal dari area yang mungkin terpapar hama atau penyakit. Dan karenanya kami merasa tidak nyaman dengan peredaran CD tersebut.” paparnya .
Dr. Findlay mengatakan kasus seperti ini tidak pernah terjadi sebelumnya dimana Kementrian Pertanian dan industri musik pop saling bergesekan. "Situasinya cukup aneh ya, orang banyak membicarakan tentang CD Katy Perry yang bermasalah, orang banyak yang bertanya-tanya bagaimana bisa orang sepopuler Katy Perry bermasalah dengan bio-keamanan di Australia,” tuturnya.
Sementara pegawai dikantornya yang memiliki anak mengaku ikut menjadi sorotan. "Kami juga ikut-ikutan terkenal di sekolah di seluruh Australia karena anak-anak mengatakan ibu dan bapak saya sedang bekerja bersama Katy Perry,” katanya.
Disamping semua masalah ini, penulis musik Fairfax, Bernard Zuel mengatakan publikasi mengenai bibit bunga ini hanya akan menambah kesuksesan Katy Perry. "Isu ini hanya akan menambah publikasi bagi seseorang yang tidak malu dengan publikasi. Di zaman seperti sekarang ini orang akan memanfaatkan setiap peluang yang ada untuk memaksimalkan publikasi,” katanya.
"Dan saya ra kita harus menginvestigas semua album yang datang ke Australia untuk mencegah bahaya bagi warga Australia, tidak harus selalu pertanian tapi juga yang bisa membahayakan kesehatan mental dan emosional kita,” kata Zuel.
Lewat akun Twitternya, Katy Perry mengatakan bibit bunga di album CD-nya dimaksudkan untuk ditanam untuk menebar cahaya.