Rabu 06 Nov 2013 15:03 WIB

'Mandela Long Walk to Freedom' Tayang Perdana di Afsel

Rep: mgrol21/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Penggalan adegan dalam 'Mandela Long Walk to Freedom'
Foto: @aceshowbizz
Penggalan adegan dalam 'Mandela Long Walk to Freedom'

REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah film yang lama ditunggu-tunggu ini akhirnya tayang perdana di Afrika Selatan pada hari  Ahad (03/11).  Sebuah film dari kehidupan pahlawan anti-apartheid Nelson Mandela akan  mengenang sejarah yang bergejolak di negara itu.

Film “Mandela, Long Walk to Freedom”, sebagian besar didasarkan pada sebuah otobiografi  dengan judul yang sama. Kisah utama fokus pada kehidupan pemimpin yang dihormati dari masa kecilnya di  pedesaan Eastern Cape sampai terpilihnya sebagai presiden kulit hitam pertama di negara itu pada tahun 1994.

Mandela yang sudah berusia 95 tahun terlalu lemah untuk menghadiri pemutaran perdana film itu, karena ia berada di bawah perawatan medis di rumah sakit setelah selama tiga bulan dalam kondisi kritis karena infeksi paru-paru pada awal tahun ini.

Mantan istrinya Winnie Madikizela mengatakan dalam sambutannya sebelum pemutaran film, bahwa ia “tidak memiliki kata-kata” untuk menggambarkan “masa lalu yang menyakitkan” dari film ini.

“Kita harus mengingat dari mana kita berasal dan bahwa kebebasan ini diperoleh dengan susah ayah dan itu dimenagkan dengan harga yang sangat, sangat berat.” Kata Madikizela dengan gaun tradisional Xhoa dengan penutup kepala.

Setelah menghabiskan 27 tahun penjara karena aktivisme melawan rezim rasis, Mandela mengajarkan kesetaraan dan pengampuna di negara yang getir ini, dia memenangkan kekaguman di seluruh dunia sebagai ikon perdamaian.

Film berdurasi dua setengah jam ini akan mampir di bioskop Afrika Selatan pasa 28 November dan akan dirilis di AS pada bulan Desember.

Menanggapi adegan mengerikan saat era kebrutalan apartheid terhadap kulit hitam, beberapa penonton VIP tidak dapat menyembunyikan emosinya dan air mata bergulir di wajah mereka. Pemutaran perdana dilaksanakan di bioskop Johannesburg.

“Saya menangis berkali-kali selama pemutaran film karena sangat emosional,” kata Menteri Kehakiman Jeff Radebe pada wartawan saat keluar dari bioskop. “Ini adalah film yang sangat emosional,” tambahnya. “Ini tidak hanya menggambarkan perjuangan Nelson Mandela, tetapi juga oleh orang-orang di Afrika Selatan.”

Teman dekat Mandela, George Bizos, pengacara yang membelanya selama 1963-1964 di mana ia dan rekan-rekan aktivis dihukum dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup, mengatakan. “Film ini akan menjadi kontribusi yang sangat besar bagi sejarah kami.”

Peran Mandela dimainkan oleh aktor Inggris Idris Elba (41), sementara mantan istrinya Winnie diperankan Naomie Harris yang juga dari Inggris.

“Cerita ini jauh lebih besar dari saya, lebih besar dari siapapun dari kita,” kata Elba, yang datang  tepat waktu untuk premiere setelah sebelumnya absen penerbangan sebelumnya karena asma. “Sekarang kita tahu pengorbanan yang dibuat Mandela.”

Meski ada suara ketidakpuasan terhadap pemilihan bintang pemeran Mandela dari luar Afrika. Peraih nobel sastra Nadine Gordimer mengatakan kepada AFP, dia “sedikit bermasalah. "Karena kita sebenarnya sudah memiliki aktor yang menakjubkan di sini, seperti John Kani. Aku tidak tahu mengapakita harus memiliki orang asing yang memainkan peran Mandela. Mandela kita.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement