Senin 21 Oct 2013 13:02 WIB

Pemerintah Luncurkan 'Wisata Syariah' Akhir Bulan Ini

Sosialisasi Aturan Pariwisata Syariah
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Sosialisasi Aturan Pariwisata Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai negara dengan penduduk beragama Islam terbesar di dunia, Indonesia memiliki peluang besar untuk meningkatkan potensi pendapatan dari sektor wisata syariah. Terlebih, wisata syariah belakangan terus dikembangkan oleh banyak negara.

Menjawab hal tersebut, pemerintah melalui Kementeraian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) akan meluncurkan pameran "Wisata Syariah" di Indonesia akhir bulan ini.

"Tanggal 30 kita akan launching wisata syariah. Indonesia akan menangkap peluang itu. Pendekatan syariah dapat berkontribusi dalam meningkatkan kunjungan," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemenparekraf, Noviendi Makalam dalam satu diskusi di Jakarta beberapa waktu lalu.

Novie mengatakan wisata halal sudah menjadi terminologi internasional. Bahkan negara-negara seperti Korea dan Jepang sudah melakukan hal ini.

"Ini merupakan demand (permintaan), jadi kita harus beradaptasi itu," ungkap Novie.

Dalam penggarapan konsep wisata ini, pihaknya menggandeng sejumlah unsur seperti NU dan Muhammadiyah. Diharapkan nantinya semua stake holder mendukung konsep ini, seperti hotel, restoran, paket perjalan wisata dan lainnya.

"Sehingga nantinya bisa dikembangkan ke wisata religi. Ini memang konsep besar," demikian Novie.

Konsep "Wisata Syariah" ini rencananya akan diluncurkan di Jakarta Convention Center.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement