Senin 30 Sep 2013 17:54 WIB

Pemerintah Fasilitasi Film '308' Bertarung di Screamfest Film Festival

ki-ka: Rocky Soraya (Soraya Film), Raam Soraya (Soraya Film), Prof Ahman Sya (Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB), Armein Firmansyah (Direktur Pengembangan Industri Perfilman), Jose Poernomo (Sutradara), Shandy Aulia (Aktris) dan Denny S
Foto: ist
ki-ka: Rocky Soraya (Soraya Film), Raam Soraya (Soraya Film), Prof Ahman Sya (Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB), Armein Firmansyah (Direktur Pengembangan Industri Perfilman), Jose Poernomo (Sutradara), Shandy Aulia (Aktris) dan Denny S

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Film horor '308' garapan Jose Poernomo menjadi satu-satunya film Indonesia bahkan Asia yang berhasil masuk dan berkompetisi di festival film horor terbesar dan terlama di dunia, Screamfest Horror Film Festival 2013.

Atas prestasi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif dan Pariwisata memfasilitasi film tersebut berkompetisi di ajang yang berlangsung mulai tanggal 8-17 Oktober 2013 di Beverly Hills, Los Angeles, Amerika Serikat. 

"Dari sisi pemerintah kita mengucapkan selamat dan semangat kepada produser dan jajaran pemain. Apalagi ini satu-satunya film Asia yang bisa ikut berkompetisi," ujar Dirjen Ekonomi Kreatif Berbasis Seni dan Budaya (EKSB), Prof. Ahman Sya dalam jumpa pers, Senin (30/9) di Jakarta.

Prestasi ini, sebut Ahman, memang patut diapresiasi dan diberi dukungan. Tembusnya film '308' ke ajang Screamfest Horror Film Festival menjadi bukti bahwa tidak hanya kuantitas, namun kualitas film Indonesia mengalami peningkatan.

"Ini menunjukkan grafik kualitas film kita meningkat. Sineas kita mampu menunjukkan kualitas dan kemampuan yang baik," sebut Ahman seraya menambahkan angka produksi film di Indonesia berjumlah 120 film, meningkat dari tahun kemarin.

Ditanya bentuk dukungan yang diberikan, Ahman mengatakan pihaknya memberikan apapun demi kelancaran perjalanan film '308' ke Amerika.

"Tugas kami (kemenparekraf) adalah memfasilitasi, jadi kami memberikan bantuan untuk memudahkan dan melancarkan jalan. Kita sudah hubungi konjen (Konsulat Jenderal) kita di sana untuk bantu penginapan dan berbagai kemudahan untuk surat-menyurat dan lain-lain," kata Ahman.

Di kesempatan yang sama, Jose Poernomo selaku sutradara menyambut baik dukungan ini. Ia mengatakan dukungan seperti ini memberi angin segar bagi pelaku perfilman di Indonesia untuk berprestasi.

"Ini harus jadi pecutan suatu hari kemudian muncul juga film yang tidak hanya kejar finansial, tapi juga kualitas," kata Jose.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement