Kamis 26 Sep 2013 08:08 WIB

Joko Anwar: Indonesia Kekurangan 'Talent' yang Kuat Dalam 'Story Telling'

Joko Anwar
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Joko Anwar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Joko Anwar merupakan salah satu sutradara yang menganggap pentingnya regenerasi dalam perfilman Indonesia.

Maka itu, Joko mendukung berbagai kegiatan yang dapat menumbuhkan bakat-bakat baru dalam dunia perfilman. Salah satunya adalah kompetisi film pendek.

Joko langsung mengiyakan saat mendapat tawaran menjadi juri dalam kompetisi film pendek 10 detik.

Film pendek sendiri, menurut sutradara "Janji Joni" ini dapat menjadi wadah bagi para pembuat film pemula untuk menuangkan karyanya.

"Mereka bisa unjuk skill dan estetika tanpa harus memikirkan nilai komersil. Jadi pure hanya untuk sampaikan cerita," kata Joko Anwar saat ditemui dalam jumpa pers USEETV-UZONE 10 Second Movie Competition", Rabu (25/9) kemarin di Jakarta.

Kompetisi seperti ini, lanjut Joko, juga dapat menjadi batu loncatan bagi pembuat film untuk masuk ke jenjang berikutnya.

Tidak hanya itu, Joko berharap kompetisi ini melahirkan talent baru yang kuat dalam menyampaikan cerita (Story Telling).

"Di Indonesia untuk skill mungkin banyak, tapi yang kuat di story telling itu sedikit. Di Indonesia orang dalam story telling masih bertele-tele, lihat aja sinetron," sebut Joko.

"Nah kita di sini cari orang yang bisa delivered konten dalam waktu yang singkat dan tidak bertele-tele," demikian Joko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement