REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keberadaan mobil murah mengundang pro dan kontra di masyarakat. Sebagian masyarakat mendukung kebijakan ini karena memberi kemudahan untuk memiliki mobil.
Sementara di sisi lain, kehadiran mobil murah dianggap dapat menimbulkan kemacetan yang tambah parah. Tidak hanya itu, mobil murah dianggap dapat menghancurkan mobil nasional.
Salah satu personel Bajaj, Aden punya pendapat soal ini. Seharusnya, mobil murah yang telah memasuki pasar Indonesia seharusnya dijadikan pecutan bagi mobil nasional untuk dapat bersaing.
"Kalau gue ini harusnya jadi pecutan, motivasi untuk mobil nasional berkerasi. Jangan kalah sama mobil murah," kata Aden saat ditemui di Gedung Trans TV, Rabu (24/9).
Aden menyebut, hal itu menjadi pekerjaan rumah bagi mobil nasional. Bagaimana caranya mengalahkan mobil murah dari luar.
"Mungkin juga dengan harga yang sama speknya diperbagus kali," tambah rekan Aden, Melki.