REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Presiden Direktur PT Wayang Indonesia Film yang juga putri mantan Presiden RI Soekarno, Sukmawati, menjajaki kemungkinan sineas Cina untuk menyutradarai film biografi "Soekarno".
"Sebelumnya, kami juga menjajaki kemungkinan sineas Amerika untuk menyutradarai film tersebut, dan mereka memiliki antusias yang besar untuk menggarap film yang sama," katanya ketika ditemui Antara di sela resepsi peringatan HUT Ke-68 RI di Beijing, Selasa (17/9) malam.
Saat di AS pihak Sukmawati telah menghubungi beberapa sutradara terkenal, antara lain Rob Cohen yang menggarap "Mummy 3", sedangkan untuk Cina, dia mencoba menggandeng sutradara Zhang Yimou.
Sukmawati mengemukakan bahwa penjajakannya ke AS dan Cina untuk mencari sutradara bagi film "Soekarno" itu dikarenakan kedua negara itu memiliki kemampuan membuat flim berkelas dunia. "The best film maker, kan sementara ini AS dan Cina," katanya.
Ia mengatakan bahwa upayanya untuk mencari sutradara kelas dunia dalam penggarapan film "Soekarno" dilatarbelakangi keinginannya untuk membuat film tersebut mendunia. "Soekarno adalah tokoh besar, tidak saja di Indonesia, tetapi salah satu tokoh dunia pada masanya. Jadi, saya ingin film biografi ini tidak sekadar dikenal di Indonesia, tetapi juga dunia, bahkan jika memungkinkan film tersebut dapat menyabet penghargaan 'Grammy'. Itu impian saya."
Soekarno dikenal memiliki hubungan baik saat menjabat orang nomor satu Indonesia, baik dengan AS maupun Cina. Ia mengungkapkan bahwa naskah film biografi tentang "Soekarno" itu telah dipersiapkannya sejak 1995 dan selesai dalam tiga tahun.
"Naskah dibuat berdasarkan masukan dari keluarga, rekan, kolega beliau yang masih hidup, riset pustaka tentang beliau, baik yang ditulis oleh pengarang dalam negeri maupun mancanegara, seperti yang pernah ditulis oleh Cindy Adams. Jadi, dalam menulis naskah tersebut, saya tidak hanya mendasarkan pada penilaian satu pihak, tetapi juga berbagai pihak yang mengenal beliau dengan perspektif yang berbeda," tutur Sukmawati.