REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnaen ternyata juga aktif di dunia pendidikan. Namun, hatinya lebih tergerak untuk memberikan pendidikan gratis kepada anak-anak.
Ulama yang khas dengan jubah dan sorban putihnya ini tergerak saat melihat fenomena penduduk asli di Jalan Setiabudi, Medan, Sumatra Utara. Warga yang dulunya memiliki kekayaan berupa lahan, kini terjerembab dalam kemiskinan akibat hidup pasif dengan menjual lahan mereka. Kini daerah tersebut menjadi kawasan elit, sementara penduduk lokal terpinggirkan.
"Yang pertama terlintas memberikan pendidikan memadai buat anak-anak," ungkap Tengku.
Bersama dengan adiknya, Zulkarnaen membeli sebuah rumah yang kemudian dimanfaatkannya untuk pendidikan anak-anak di usia dini. “Rumahnya besar, tiga lantai, dan bisa menampung sekitar 60 anak,” ujarnya.
Ia pun dengan ikhlas menggratiskan biaya bagi pendidikan ini. Karena niatnya semata-mata untuk menolong generasi mendatang. “Pendidikan merupakan modal utama agar mereka nanti bisa memperbaiki kehidupan keluarganya,” katanya.
Apalagi dalam PAUD ini ditekankan pendidikan agama Islam, yang akan memperbaiki akhlak anak-anak didiknya hingga mereka besar nanti.Selain untuk anak-anak, di rumah itu juga rutin dilakukan kegiatan pemberdayaan perempuan.