REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jenazah artis senior Kris Biantoro rencananya akan dikremasi di krematorium Oasis Lestari, Tangerang, pada Kamis (15/8) pagi.
Putra sulung pembawa acara Dansa Yo Dansa di TVRI itu, Invianto, mengatakan, ayahanda menghembuskan napas terakhirnya sekitar pukul 13.30 WIB di kediamannya, saat tengah tertidur di depan sangkar-sangkar burung kesayangannya.
"Beliau duduk, lalu ketiduran dan kebablasan (meninggal). Saat itu tidurnya memang miring, mungkin menahan (serangan) jantung," katanya.
Diceritakan Invianto, selain mengidap sakit ginjal sejak puluhan tahun lalu, kondisi jantung pelantun tembang "Mungkinkah" itu memang sudah tidak optimal. Sehingga kemungkinan besar serangan jantung adalah penyebab kematiannya.
"Turun naik tangga juga sudah tidak kuat, tiap kali naik harus langsung istirahat lama sebelum naik lagi," ungkapnya. Jenazah pria kelahiran Magelang, 17 Maret 1938 itu dikenal tak hanya sebagai presenter, tetapi juga sebagai aktor, penyanyi dan pencipta lagu. "Kami minta doanya saja."