REPUBLIKA.CO.ID, Bukan cuma ponsel, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh, ternyata perlu 'dicas'. Mantan Rektor ITS itu dicas dengan cara memasukkan jarum suntik ke pergelangan tangan kiri.
Nuh akhir-akhir ini kerap begadang dalam bekerja. Ketika Ujian Akhir Nasional (UAN) digelar, Nuh menunggu pencetakan dan distribusi soal sampai selesai di percetakan sekitar Jakarta. Kemudian baru-baru ini dia kerap lembur untuk melaksanakan tugas.
"Ya akhirnya harus dicas," katanya. Ada jarum untuk memasukkan infus di tangan kirinya. Seharusnya itu dicabut ketika dia melakukan kunjungan kerja di Bengkulu, Rabu (19/6).
Namun, Nuh membiarkan jarum itu dibalut perban di tangannya. "Ini biar ngecasnya mudah," ujar mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) ini.
Jarum itu dibiarkannya terus menembus kulit pergelangan tangan Nuh, karena dia tidak mau jarum tersebut dicabut. Kemudian nantinya ditusuk lagi. "Takut saya," ucap Nuh.
Dia khawatir akan menimbulkan rasa sakit jika ditusuk jarum tersebut beberapa kali. Biarkan saja sekali ditusuk, sampai selesai. Baru setelah itu dicabut.
Nuh kemudian bersalaman dengan Gubernur Bengkulu, Junaidi Hisyam, dan sejumlah pejabat Pemda Bengkulu. Dia tidak tampil grogi ketika menyampaikan sosialisasi kurikulum 2013 di hadapan ratusan pejabat Bengkulu beserta puluhan mahasiswa pendidikan guru universitas Bengkulu.
Tangan kirinya diposisikan biasa saja, tetap berada di sebelah kiri badannya, tanpa disembunyikan di belakang badan. Sore hari setelah acara selesai, Nuh balik ke Jakarta. Ditanya kenapa kembali ke Jakarta begitu cepat, ia menjawab, "Ini mau 'dicas' dulu".