Jumat 17 May 2013 07:14 WIB

Gara-Gara Kata Demokratisasi, Hyosung 'Secret' Dicecar

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Hazliansyah
Hyosung
Foto: Soompi
Hyosung "Secret"

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Berhati-hati dalam berucap adalah hal yang harus diperhatikan para selebritas. Setiap ucapan dan tindakan mereka selalu diperhatikan banyak orang. Salah sedikit saja, kecaman akan datang dengan cepat.

Seperti yang terjadi pada leader girlband Secret, Hyosung. Dalam acara SBS Power FM 'Choi Hwa Jung's Power Time,' dia salah memaknai arti kata 'demokrasi' yang sangat sensitif di kalangan masyarakat Korea Selatan.

Menyebut kata 'demokrasi' atau 'demokratisasi' di Korea Selatan hampir bisa dikatakan tabu. Ini sama halnya ketika ada orang Amerika yang bercanda dengan insiden WTC 9/11. Dalam wawancara itu, Hyosung berkomentar mengenai grupnya.

"Secret adalah sebuah grup yang sangat menghargai karakter dan sifat masing-masing. Kami tidak pernah mencoba mendemokratisasi tim," katanya dilansir dari Allkpop, Jumat (17/5). Demokratisasi berkonotasi negatif di Korea Selatan, terutama di kalangan netizen, forum komunitas online, dan portal.

Apalagi, pada 18 Mei nanti, Korea akan merayakan ulang tahun Demokrasi Gwangju, sebuah peristiwa pergerakan demokrasi pada 1980. Pada saat itu, Presiden Park Chung Hee terbunuh dan Jenderal Chun Doo Hwan dan Roh Tae Woo mengambil alih kursi kekuasaan.

Hal ini mengakibatkan kekecewaan rakyat Korea Selatan yang menginginkan transisi yang demokratis.

Pada tanggal 18 Mei 1980, penduduk kota Gwangju (Propinsi Jeolla Selatan) turun ke jalan untuk melakukan demonstrasi. Polisi bersenjata melakukan aksi brutal bahkan melepas beberapa kali tembakan untuk meredam demonstran yang awalnya melakukan aksi damai. Banyak korban dari kelompok demonstran tewas dalam peristiwa ini.

Tak lama setelah itu, Hyosung memohon maaf melalui akun Twitternya.

"Halo, ini adalah leader Secret, Jeon Hyosung. Aku mohon maaf karena menyalahgunakan kata tertentu hari ini. Aku memikirkan tindakanku menggunakan kata yang tidak pantas itu. Maafkan aku. Aku akan lebih berhati-hati sehingga hal ini tak akan pernah terjadi lagi. Sekali lagi, aku mohon maaf kepada kalian semua," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement