Ahad 12 May 2013 19:05 WIB

Soekarno Bukan Playboy Atau Petualang Cinta

 Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat.
Foto: Antara/IPPHOS
Presiden Soekarno saat pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 1945 di Pegangsaan Timur 56 Jakarta Pusat.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Svet Zakarias, sahabat Soekarno dari Rusia, menilai presiden pertama Indonesia itu bukan seorang playboy yang mata keranjang saat menikahi sejumlah wanita.

"Soekarno seorang pencinta, bukan Don Juan atau Cassanova," kata lelaki gaek berusia lebih dari 80 tahun itu di Moskow, Ahad (12/5).

Menurut mantan wartawan Rusia yang bertugas di Indonesia pada masa Orde Lama dan Orde Baru itu, Soekarno adalah seorang artis. "Sebagai pelukis, Soekarno menyukai keindahan dan kecantikan, bukan melulu seks," ujarnya dalam bahasa Indonesia yang fasih.

Sedangkan, lanjut dia, Don Juan dan Cassanova menyukai wanita untuk seks dan bersenang-senang. "Soekarno jauh dari petualang cinta, ia seorang pemuja keindahan," Zakarias menegaskan.

Bukti bahwa Soekarno bukan playboy tapi seorang pemuja keindahan, Zakarias mengatakan proklamator Indonesia itu menikahi wanita yang dipujanya.

"Semua cantik-cantik," kata dia merujuk kepada isteri-isteri Soekarno seperti Inggit Garnasih, Fatmawati, Hartini, dan Ratna Sari Dewi.

Di Rusia, ada desas-desus yang mengatakan Soekarno juga mencintai wanita Rusia saat berkunjung ke Moskow di era tahun 1960-an.

"Tapi saya tidak bisa mengkonfirmasi kebenarannya karena saya bukan pemegang lilin," Zakarias mengatakan seraya menambahkan bahwa istilah pemegang lilin menurut bahasa Rusia merujuk kepada saksi mata yang melihat kejadiannya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement