REPUBLIKA.CO.ID, TEPI BARAT -- Wanita asal Palestina ini bercita-cita menaklukkan gunung-gunung tertinggi di dunia. Suzanne Al Houby menarget dapat menaklukkan gunung-gunung tertinggi di dunia hanya dalam waktu satu tahun.
Dengan 16 ekspedisi pendakian, al-Houby baru-baru ini menaklukkan puncak Carstensz yang berketinggian 4.884 meter, gunung tertinggi di benua Oceania. Dia pun tercatat sebagai wanita Arab pertama yang melakukannya,
Puncak gunung yang akan dia taklukkan meliputi Mont Blanc, gunung tertinggi di Eropa Barat, Elbruz (Eropa), Aconcagua (Amerika Selatan), Vinson Massif (Antarctica), dan gunung tertinggi di Afrika, Kilimanjaro. Al Houby akan menjadi wanita pertama asal Palestina yang menakklukkan Kilimanjaro. Pendakiannya sampai pula ke Gunung Everest (8.850 meter), titik tertinggi di bumi.
Al-Houby mengatakan tidak ada yang lebih indah dan rendah hati dibandingkan gunung serta mampu menikmati pemandangan tenang dari ciptaan Allah.
"Saya pergi untuk bersama gunung dan mendorong diri sendiri dengan rasa hormat, pemahaman, yang akhirnya membuat gunung akan memutuskan apakah akan membiarkan saya pergi lebih tinggi atau tidak," katanya dilansir Al-Arabiya, Selasa (7/5).
Keinginannya naik gunung tumbuh ketika dia bertemu Zed Al Refai pada 2002. Refai merupakan pria Arab pertama yang mendaki Everest. Al-Houby mendapat pelajaran untuk menjadi pendaki gunung dari Refai. Pelajaran pertamanya adalah fokus pada perjalanan itu sendiri dibandingkan meninggalkan jejak di puncak.
Dengan ekspedisinya itu, al-Houby ingin menginspirasi perempuan dari semua lapisan masyarakat. "Tidak ada yang benar-benar mustahil," ujar dia.
Dalam ekspedisinya, al-Houby tidak hanya mengejar target pribadi. Pada Mei 2003, al-Houby berjalan kaki ke Nepal untuk mencapai base kamp Everest dan menjadi wanita Palestina pertama yang melakukan itu. Dia juga memanjat Kala Pattar yang berketinggian 5624 meter. Ekspedisi itu untuk mengumpulkan dana bagi penderita kanker payudara di pedesaan Uni Emirate Arab.
Pada 2006, al-Houby memimpin ekspedisi ke pegunungan Atlas di Maroko, mendaki puncak Toubkal, gunung tertinggi di Afrika Ytara dan Arab. Perjalanan itu merupakan tidanakan simbolis pemberdayaan perempuan ke titik tertinggi di Saudi. Ekspedisi tersebut mengumpulkun dana untuk mendukung kamp pengungsi Palestina di Lebanon.
Dia ingin orang lain mengikuti jejaknya. "Jalani hidupmu, capai tujuan yang tinggi, ikuti impianmu, dan tidak hanya duduk di sana menonton orang lain hidup di impianmu," kata al-Houby.