REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak yang berbeda dalam penyelenggaran Festival Film Eropa atau Europe on Screen (EOS) tahun ini. Untuk pertama kalinya, festival yang menghadirkan beragam film dari Benua Biru ini akan memutar beberapa film dengan format layar tancap (open air screenings).
Erasmus Huis dan Tugu Kuntskring Paleis (dulu Buddha Bar) menjadi lokasi layar tancap untuk film dari beragam negara Eropa tersebut.
Pemutaran yang tidak memungut biaya itu akan menayangkan delapan film dari berbagai genre dan negara, yaitu Animals United (animasi Jerman), Adele Blanc-Sec (film petualangan Prancis), Flight Before Christmas (animasi Finlandia), The Storm (Belanda), Paris Express (komedi Prancis), Blitz (film aksi Inggris), Blind Spot (thriller Luxemburg), dan 22 Bullets (film aksi Prancis).
Direktur Festival, Orlow Seunke mengaku sengaja memilih film-film terkenal yang sudah pernah ditayangkan di bioskop untuk diputar di layar tancap EOS.
"Saya ingin banyak yang menonton di layar tancap nanti. Kami ingin semua orang dapat terhibur dan menikmatinya," ujarnya.
Dia menambahkan, layar tancap dibuat agar dapat mengakomodasi banyak penonton.
Selain layar tancap, 72 film dari 30 negara Eropa dapat ditonton di Erasmus Huis, Goethe Haus, Instituto Italiano, IFI Salemba, dan SAE Jakarta namun dengan kapasitas kursi terbatas mulai 3--12 Mei.
Festival Film Eropa tahun ini juga akan ditayangkan di IFI Bandung, Alliance Francaise De Medan, Alliance Francaise De Denpasar, IFI Surabaya, Aula Prof. Mattulada Makassar, dan IFI Yogyakarta.