Ahad 24 Mar 2013 21:11 WIB

Hatta Jenguk Budayawan Radhar Panca Dahana

Hatta Rajasa menjenguk budayawan Radhar di RSCM Jakarta, Ahad (24/3)
Foto: IST
Hatta Rajasa menjenguk budayawan Radhar di RSCM Jakarta, Ahad (24/3)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tak lupa dengan sosok Radhar Panca Dahana. Penyair dan pegiat teater ini sekarang terbaring di kamar 414 Gedung Kencana Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Ia menjalani perawatan intensif terkait penyakit gagal ginjal dan komplikasi lainnya yang ia derita .

Hatta pada Ahad malam (24/3) menjenguk Radhar. Ditemani rekan karibnya, pelukis Nasirun, Hatta mendatangi RSCM dan melihat kondisi terakhir Radhar. ”Mas Radhar itu sahabat saya. Kami sering berdiskusi soal budaya, karena itu saya sangat peduli pada beliau,” ujar Hatta, kepada wartawan yang memergokinya di RSCM, sebelum naik ke lantai 4.

Di kamar 414, Menteri Hatta diterima istri Radhar, Krisniati Marcellina atau Engkis. Radhar pun terlihat senang menerima kehadiran Hatta. Bahkan, menurut Engkis  Ia bahkan mencoba bangun. Bersuara pelan, keduanya kemudian terlibat obrolan. Hatta beberapa kali terdengar menanyakan kondisi terakhir Radhar. “Pak Hatta bilang, sebaiknya Mas Radhar konsentrasi pada kesembuhan, jangan memikirkan yang lain. Pak Hatta juga mendoakan kesembuhan Mas Radhar,” kata Engkis.

dr Pringgo, dokter spesialis ginjal yang merawat budayawan tersebut sempat menjelaskan kondisi Radhar. Menurut dr Pringgo, beberapa infeksi sudah mengalami perbaikan, jauh lebih baik dibanding saat Radhar masuk. “Kami pun sudah melakukan endoskopi,” kata dia. Wajah Hatta berubah lebih cerah mendengar penjelasan tersebut. Setelah itu, baru dirinya kembali menemui Radhar dan istri, untuk berpamitan.

Empat hari sebelumnya para sastrawan berkumpul di The Wahid Institute,  menggelar doa dan solidaritas untuk Radhar, bertema “Cinta Kita Untuk Radhar”. Sastrawan yang hadir dalam acara tersebut antara lain penyair D Zawawi Imron, Martin Aleyda, Kurnia Effendi, Faisal Kamandobat dan Ita Siregar. Selain para sastrawan, berkumpul pula aktivis- aktivis muda Nahdlatul Ulama. “Radhar adalah orang yang memiliki vitalitas tinggi. Meskipun kami tahu bahwa dalam beberapa tahun terakhir ia menderita gagal ginjal, semangatnya untuk memikirkan kepentingan orang banyak selalu saja mengemuka,” kata Zawawi.

Saat itu Faisal Kamandobat mengatakan, Radhar harus menjalani operasi sumsum. Sayangnya, hal itu belum dapat dilakukan mengingat kondisi kesehatan sang penyair yang masih labil. Tak hanya itu, persoalan dana pun turut menjadi kendala. “ Uang muka operasi tersebut sekitar Rp 13 juta, yang dipegang istri Mas Radhar baru Rp 5 juta,” kata Faisal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement