REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Demam Harlem Shake memang sedang melanda banyak negara di dunia, tak terkecuali Australia. Namun apa daya bila ternyata bergoyang ala Harlem Shake bisa membuat belasan petambang di Australia dipecat dari pekerjaannya.
Harian lokal The Western Australia melaporkan, sedikitnya 15 pekerja tambang menerima surat pemecatan dari perusahaan tempat mereka bekerja. Ini setelah mereka merekam dan mengunggah aksi mereka bergoyang Harlem Shake ke Youtube.
Para pekerja itu merupakan tim yang bekerja pada malam hari dan bertugas di Agnew Mine, Australia Barat.
Menurut perusahaan tambang, para pelaku Harlem Shake itu telah melanggar nilai-nilai dasar keamanan, integritas, dan kesempurnaan dalam kerja.
Namun, BBC melaporkan, salah seorang peserta goyang Harlem Shake itu membantah bahwa tindakan mereka membahayakan keselamatan kerja.
Harlem Shake menjadi demam baru dalam dunia maya. Biasanya joget ala ini dimulai oleh satu orang dan diikuti oleh banyak orang. Bagian yang seru dari gaya goyang ini adalah bahwa para pesertanya mengenakan kostum atau properti khusus sesuai tema.
Saat ini, tercatat ada 40 ribu orang mengunggah video variasi goyang Harlem Shake berdurasi 30 detik setiap harinya. Harlem Shake menggunakan musik kreasi seorang DJ asal Amerika bernama Baauer.
Saat ini musik Harlem Shake menempati posisi paling populer di iTunes Amerika dan nomor tiga di iTunes Australia dan Inggris.