Rabu 27 Feb 2013 16:38 WIB

Wow, Harga Daging Mahal, Harimau Pun Puasa

Rep: eko widiyanto/ Red: Damanhuri Zuhri
Harimau Putih
Harimau Putih

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARNEGARA -- Dampak naiknya harga daging belakangan ini, harus dirasakan hewan buas penghuni kebun binatang Taman Rekreasi Margasatwa Serulingmas (TRMS) Kabupaten Banjarnegara. 

Selain harus berhemat makan berganti-ganti menu daging, hewan-hewan buas tersebut juga harus berpuasa sehari dalam sepekan.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Banjarnegara, Aziz Ahmad, menyatakan, pengelola kebun binatang terpaksa melakukan hal itu, karena anggaran dari APBD 2013 yang disediakan untuk kebutuhan pakan hewan-hewan buas tidak mencukupi.

''Karena anggarannya tidak cukup, kita harus melakukan penghematan. Untuk 11 harimau penghumi TRMS, terpaksa tidak selalu diberi makan daging sapi,'' jelas Aziz.

Pihaknya harus selang-seling memberi makan berupa daging ayam pedaging dan ikan air tawar. ''Bahkan dalam sepekan, terpaksa harus berpuasa satu hari,'' kata Aziz menjelaskan.

Demikian juga dengan hewan buas lainnya seperti buaya. Karena harga daging sapi mahal, menu makan hanya diberi daging ayam pedaging dan ikan air tawar.

Kepala UPT TRMS Banjarnegara, Yunus Rosyadi, menyatakan kenaikan harga daging sapi cukup memberatkan pengelola kebun binatang untuk memberi pakan hewan buas. Sementara anggaran dalam APBD 2013, hanya mengalokasikan anggaran Rp 355 juta untuk kebutuhan pakan hewan buas.

''Anggaran kebutuhan makan seluruh satwa di TRMS ini tahun ini hanya dialokasikan Rp 355 juta per tahun. Ini jelas tidak cukup, bila dibandingkan dengan kenaikan harga daging yang terjadi saat ini,'' kata Yunus.

Yunus mengatakan anggaran sebesar itu hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan makan seluruh hewan buas penghuni TRMS selama 10 bulan. ''Jadi kalau kita tetap memberi makan hewan buas seperti biasa, dua bulan sisanya, bisa-bisa hewan-hewan buas itu tidak akan mendapat makan,'' jelasnya.

Kebun binatang TRMS saat ini memiliki delapan ekor singa dan empat ekor macan. Sementara kebutuhan makan singa dan macan itu, mencapai enam kg daging segar per ekor per hari.

''Kalau harga daging sapi mencapai Rp 100.000 per ekor, setiap ekor macan atau singa membutuhkan biaya makan sebesar Rp 600.000. Padahal, di kebun binatang ini ada 12 ekor macan dan singa, membutuhkan biaya Rp 7.200.000 per hari,'' jelasnya. 

Padahal selain memberi makan macan dan singa, ada hewan pemakan daging lainnya yang harus diberi makan. ''Atas pertimbangan itulah, kita melakukan penghematan. Yang penting, kita jaga hewan-hewan itu tetap sehat,'' ujarnya seraya menyebutkan jumlah macan dan singa di TRMS sudah terlalu banyak.

Untuk mengurangi beban biaya pemeliharaan hewan-hewan buas tersebut, Aziz mengaku, pihaknya sudah menawarkan ke kebun binatang lain, agar bisa dilakukan pertukaran hewan peliharaan. Tawaran, antara lain disampaikan pada pengelola kebun binatang Gembiraloka Yogyakarta dan Ragunan Jakarta.

''Dalam penawaran itu, kita berharap bisa dilakukan barter dengan hewan pemakan rumput. Tapi sampai saat ini belum mendapat tanggapan,'' jelasnya.

Terkait minimnya biaya pakan hewan buas tersebut, Aziz mengaku, dalam APBD Perubahan 2013, pihaknya berupaya agar anggaran pakan koleksi hewan TRMS ini bisa ditambah. ''Mudah-mudahan saja, dalam APBD Perubahan 2013, anggaran ini bisa ditambah,'' ujarnya penuh harap.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement