Kamis 21 Feb 2013 11:16 WIB

Nyamuk Sudah Kebal Pembasmi Serangga

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Obat nyamuk (ilustrasi).
Foto: IST
Obat nyamuk (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pembasmi serangga yang banyak digunakan dalam rumah tangga dinilai sudah kehilangan keampuhannya dalam membasmi nyamuk.

Penelitian dari London School of Hygiene dan Tropical Medicine mengungkap pembasmi serangga hanya efektif untuk penggunaan pertama. Setelah itu, nyamuk sudah kebal.

Penelitian dilakukan pada nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebar virus demam berdarah. Peneliti, James Logan mengatakan "Semakin kita dapat memahami bagaimana hal itu bekerja dan bagaimana penolak nyamuk mendeteksi mereka, maka semakin baik kami memahami masalah ketika nyamuk jadi resisten."

Zat N-diethyl-meta toluamide (Deet) merupakan bahan yang biasa digunakan dalam pembasmi serangga. Bahan itu digunakan militer AS saat perang di hutan pada Perang Dunia II. Sampai beberapa tahun, tidak jelas bagaimana zat kimia itu bekerja. Namun, peneliti mengungkapkan serangga tidak menyukai baunya. Namun, nyamuk-nyamuk kemudian jadi resisten terhadapnya.

Dalam percobaan, nyamuk tidak mau mendekat ketika seseorang menggunakan Deet. Namun beberapa jam kemudian, peneliti menemukan Deet kehilangan efektivitasnya dan nyamuk kembali menggigit manusia.

"Kami merekam bagaimana respon reseptor di antena nyamuk pada Deet, ternyata nyamuk tidak lama sensitif terhadap zat kimia," ungkap Logan dilansir BBC.

Dalam penelitian baru-baru ini, tim yang sama menemukan perubahan gen dalam nyamuk yang membuat mereka kebal terhadap Deet. Meski demikian, dia menekankan masyarakat tidak harus menghentikan penggunaan Deet di daerah yang berisiko.

Guna menindaklanjuti penelitian tersebut, peneliti akan mencari berapa lama efektivitas zat kimia dapat menangkal nyamuk. Mereka juga akan meneliti spesies nyamuk lain seperti penyebar malaria.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement