REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Kota Bogor berpeluang menjadi pusat kerajinan batik yang baru. Pasalnya, kota ini punya corak dan ragam khas yang diproduksi perajin, kata pemerhati industri batik Dr Ifan Haryanto.
"Ke depan dengan dukungan yang baik, produk batik Kota Bogor dapat dikembangkan sebagai pusat kerajinan batik, yang memiliki keunggulan komparatif, sekaligus kompetitif," kata doktor lulusan Fakultas Ekonomi dan Manajemen Sekolah Pascasarjana IPB itu di Bogor, Jawa Barat, Kamis (31/1).
Ifan Haryanto yang juga anggota Kadin pusat ini mengatakan optimistis ke depan industri kerajinan batik dapat terus berkembang dengan baik. "Bahkan, batik dapat dikembangkan sebagai sebagai destinasi wisata baru kebanggaan Kota Bogor," katanya.
Hal itu sangat beralasan, kata dia, karena setiap tahun Kota Bogor dikujungi rata-rata 3,3 juta orang wisatawan, baik domestik maupun mancanegara.
Ia menyatakan bahwa tingginya angka kunjungan wisatawan ke Bogor, akan menjadi "bahan baku" sangat penting yang dapat mendorong kebangkitan batik sebagai industri kerajinan baru yang prospektif.
"Wisatawan dapat dijadikan pasar yang sangat potensial untuk pengembangan batik. Batik bisa dijadikan sebagai cenderamata dan oleh-oleh khas Bogor," katanya.
Ia menambahkan, potensi Bogor dapat dikembangkan sebagai kota batik, terlebih didukung dengan jarak yang sangat dekat dari Jakarta dan tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke kota ini.
"Sehingga hal itu dapat dijadikan sebagai faktor pendukung daya saing," katanya.
Terobosan
Batik khas Bogor merupakan sebuah terobosan dan prestasi besar, karena tradisi kerajinan ini tidak ada sebelumnya. Tradisi kerajinan batik khas Kota Bogor, sejauh yang diamati, mulai tumbuh sejak 2008, seiring dengan lahirnya kerajinan batik "Tradisiku", yang dipelopori Siswaya, dengan mengangkat corak dan motif khas Bogor.
Upaya tersebut tidak saja patut diapresiasi dan didukung semua pihak. "Apa yang diprakarsai Pak Siswaya sebagai sebuah terobosan besar yang patut diapresiasi dan didukung semua pihak. Hal tersebut sebagai bentuk kecintaan dan komitmen terhadap Kota Bogor," katanya.
Begitu pula dengan Siswaya, yang telah dengan susah payah membangun tradisi baru kerajinan batik di Bengkel dan Galeri Batik "Tradisiku" di Jalan Jalak No 2, Tanahsareal, Kota Bogor patut didukung penuh, katanya.
Batik khas Bogor "Tradisiku" mengusung gambar rusa, Tugu Kujang, tapak kaki prasasti Batutulis, bunga bangkai, dan daun talas, sebagai motif. "Ciri khas motif inilah yang membedakan batik Bogor dengan batik dari daerah lain," katanya.
Ifan Haryanto yakin kerajinan batik khas Bogor memiliki prospek yang sangat cerah. Untuk itu, dirinya berkomitmen akan membantu kerajinan batik agar terus tumbuh dan menggeliat di Kota Bogor.
Sebagai bentuk dukungan terhadap kerajinan batik "Tradisiku", ia bertekad akan sering mengenakan batik khas Bogor ini, baik dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan di Kota Bogor maupun di luar kota atau bahkan di mancanegara.
Saya merasa nyaman dan bangga mengenakan batik khas Bogor. Saya akan berusaha untuk sering mengenakannya," katanya.