Kamis 17 Jan 2013 16:07 WIB

Kasus Bunuh Diri di Jepang Turun

Rep: Nur Aini/ Red: Karta Raharja Ucu
Bunuh diri (ilustrasi).
Foto: www.healthoncare.com
Bunuh diri (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Sepanjang 2012 jumlah kasus bunuh diri di Jepang menurun. Penurunan di bawah 30 ribu kasus itu adalah yang pertama dalam 15 tahun terakhir.

Laki-laki mendominasi kasus bunuh diri di Negeri Matahari tersebut. Jumlah laki-laki yang bunuh diri di Jepang mencapai dua per tiga dari total kasus.

Badan Kepolisian Nasional Jepang menyatakan kasus bunuh diri pada 2012 mencapai 27.766 orang. Bunuh diri laki-laki mencapai 19.216 kasus, sementara wanita mencapai 8.550 kasus.

Pejabat setempat mengungkapkan kasus bunuh diri di Jepang menurun dalam beberapa tahun terakhir.

ABCNews melaporkan penurunan itu terjadi khususnya di kalangan laki-laki setengah baya dan manula. Usia tersebut tercatat paling rentan untuk bunuh diri.

Pejabat Kantor Kabinet yang bertanggung jawab atas pencegahan bunuh diri, Makuto Okada menuturkan tekanan ekonomi merupakan penyebab utama bunuh diri di Jepang. Karenanya, turunnya jumlah kasus bunuh diri mencerminkan perbaikan ekonomi setempat.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement