Rabu 26 Dec 2012 15:18 WIB

5 Produk yang Harus Diperhatikan ketika Membeli (2)

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Heri Ruslan
Parfum M75 yang terinspirasi dari roket milik Hamas yang diluncurkan ke Israel.
Foto: AFP Photo / Mohammed Abed
Parfum M75 yang terinspirasi dari roket milik Hamas yang diluncurkan ke Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pada zaman modern seperti saat ini, orang-orang tak perlu lagi khawatir dengan penyakit cacar atau pes karena lingkungan yang kotor dan lembab. Banyak alat instan yang dijual di pasar untuk menjinakkan bibit penyakit tersebut.

Namun, tahukah Anda? Jika anda tak jeli membeli produk, maka produk yang awalnya anda gunakan untuk mengusir penyakit justru membantu anda mengembangbiakkan penyakit itu sendiri di rumah anda. Setidaknya, ada lima produk yang perlu anda waspadai ketika membelinya. Berikut jenisnya, dikutip dari mnn.com, Rabu (26/12).

2. Parfum

Betapa indahnya wangi parfum itu. Keharuman mawar dan jenis bunga lainnya seolah membawa anda ke lamunan sedang berada di kebun bunga atau di surga.

Parfum modern hampir seluruhnya terbuat dari bahan kimia sintetis yang paling banyak disentesis dari minyak bumi hasil penyulingan. Selembar kelopak mawar saja, setelah disistesis, mampu menghasilkan cairan wangi cukup banyak.

Diakhir abad 19, parfum sintetis pertama kali diciptakan di laboratorium. Bahan baku alami untuk membuat parfum kala itu terbilang sangat mahal. Kini, parfum cukup dibuat dari limbah revolusi industri dengan harga sangat murah. Saat ini, 95 persen bahan kimia yang digunakan dalam parfum aroma berasal dari minyak bumi yang cukup beracun.

Sebuah studi pernah dilakukan Environmental Protection Agency (EPA) pada 1991. Mereka menemukan bahan kimia yang digunakan dalam parfum sebagian besarnya berbahaya. Di antaranya aseton, benzaldehida, benzil asetat, benzil alkohol, kamper, etanol, etil asetat, limonene, linalool, dan metilen klorida.

Menurut data lembar keselamatan atau Material Data Safety Sheets, zat-zat kimia tersebut, ketika dihirup seseorang, dapat menyebabkan gangguan syaraf. Misalnya pusing, mual, bicara cadel, mengantuk, iritasi pada mulut, tenggorokan, mata, kulit, paru-paru, kerusakan ginjal, sakit kepala, kegagalan pernapasan, ataksia, dan kelelahan. Data menunjukkan parfum mengambil peran hingga 30 persen dari semua alergi yang pernah dialami manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement