Ahad 09 Dec 2012 17:49 WIB

Penonton Keluhkan Konser Shahrukh Khan, Kok Bisa?

Rep: Gita Amanda/ Red: Heri Ruslan
Bintang film yang juga penyanyi terkenal Bollywood, Shah Rukh Khan beraksi menghibur ribuan penggemarnya dalam konser
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Bintang film yang juga penyanyi terkenal Bollywood, Shah Rukh Khan beraksi menghibur ribuan penggemarnya dalam konser "di Sentul International Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (8/12)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konser Shahrukh Khan bertajuk "Temptation Reloaded" yang lama dinantikan para fans, nyatanya banyak menuai kekecewaan para penonton.

Tak hanya dari kalangan penonton umum, para artis pun banyak yang mengeluhkan konser malam itu.

"Kurang puas ya, karena terbagi sama performer lain. Padahal ingin lihat dia (Shahrukh Khan) lebih lama. Tapi ya cukup terhiburlah, walau kurang puas," tutur Ridho Rhoma yang sempat maju ke muka panggung demi mendapat poster dari Shahrukh Khan.

Hal senada juga digaungkan putri pedangdut Arafiq, Fairuz. Ia pun menyatakan kekecewaannya akan koordinasi penonton yang kurang baik. Fairuz yang duduk di baangku VIP, kecewa akibat penonton lain yang dengan mudahnya hilir mudik di wilayah VIP. Padahal semestinya untuk konser semacam itu, menurutnya panitia bisa menjaga agar penonton lebih tertib.

"Kecewa, kita duduk di VIP tapi orang lalu lalang sesuka mereka. Bahkan diakhir konser sudah chaos semua penonton turun kedepan panggung," ujar Fairuz yang malam itu nonton bersama sang suami, Galih Ginanjar.

Kekecewaan pun datang dari para penonton sejak konser belum dimulai. Pintu ke arena konser yang tak kunjung dibuka membuat antrian kian mengular di depan pintu masuk. Hal tersebut membuat para penonton berdesakkan, tak hanya penonton dewasa namun banyak anak-anak dan penonton lanjut usia yang ikut terdesak.

Arvind salah seorang penonton bahkan tampak kesal, karena terpisah dari sang istri yang masih terjebak dalam antrian. Menurut Arvind dari 30 konser yang pernah ia tonton baik di dalam maupun luar negeri ini adalah konser paling tidak teratur.

"Orang disini bayar mahal, tapi anak-anak orang tua harus antri seperti itu. Saya habiskan uang 6 juta hanya untuk antri selama dua jam seperti itu," ujar Arvind yang datang bersama istri dan anaknya yang berusia 7 tahun.

Ia pun membagi pengalamannya nonton konser di negara tetangga Singapura. Menurutnya disana konser bisa berlangsung lebih tertib. Panitia pun lebih siap dengan menyediakan banyak pintu masuk untuk konser-konser berskala besar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement