REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktur Human Resource AdiTV, Yogyakarta, Hanum Salsabiela Rais selalu menjadikan tulisan sebagai oleh-oleh dari bepergian. 

“Oleh-oleh berupa barang dan makanan itu hampir tidak pernah membekas pada ingatan orang yang menerimanya,” terang putri tokoh reformasi Amien Rais ini.

Karena itulah, dia memutuskan untuk memberikan kenangan tersebut lewat tulisan. Sehingga, orang tidak hanya mengingat suka cita perjalanan penulis muda tersebut, tapi juga menjadikanya pelajaran.

Dokter gigi dari Universitas Gadjah Mada ini pun telaten merangkum cerita perjalanannya. Maka, terbitlah novel best seller 99 Cahaya di Langit Eropa: Mengarungi Jejak Islam di Eropa medio tahun 2011.

“Lewat tulisan ini, saya bisa menceritakan pengalaman tentang hal unik,” ujarnya.

Tulisannya memang lebih bertemakan travelling. Tapi bukan berarti, dia hanya menarasikan perjalanannya selama tiga tahun di benua Eropa semata. Karena buatnya, sebuah tulisan yang baik, adalah tulisan yang bisa mendidik pembacanya.

Hanum bukanlah seorang egois. Dia selalu berusaha mengajak pembaca untuk ikut serta merasakan dalam momentum kisahnya. Meskipun, bukan penulis novel yang mampu memberikan alur deskripsi, dia ingin pembaca juga terlibat akan suasana tersebut.

“Meski non-fiksi, namun tulisan itu harus melibatkan pembaca sebagai orang yang ada di dalam perjalanan itu,” ucapnya.

Hanum berharap, tulisannya bisa mengubah cakrawala berpikir pembaca. Meskipun hanya mengajak orang untuk berjalan-jalan melalui buku bacaan, namun pengalaman di balik itu dapat membentuk nilai baru yang bisa dianut masyarakat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika