REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- TNI Angkatan Laut meluncurkan sebuah buku sejarah yang menceritakan prajurit TNI AL dalam melaksanakan Operasi Lintas Laut dan Operasi Amfibi di Bali. Buku tersebut berjudul "Pasukan M; Menang tak Dibilang, Gugur tak Dikenang".
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati saat peluncuran buku tersebut di Jakarta, Senin malam, mengatakan ide penulisan buku yang mengangkat peristiwa pengusiran Belanda dari tanah Bali pada 1945-1949 oleh prajurit TNI AL/Tentara Keamanan Rakyat (TKR) Laut atau dikenal dengan "Pasukan M" itu digagas oleh Wakasal Laksamana Madya TNI Marsetio.
Menurut dia, pembuatan buku itu membutuhkan waktu sekitar lima bulan dengan melalui proses pendalaman dan penelusuran sejarah ke lokasi tempat terjadinya peristiwa itu, yakni Jembrana (Bali), Denpasar, Banyuwangi, Malang, Surabaya, Lawang, serta melakukan riset sejarah dan kepustakaan ke Nederlands Instituut voor Militaire Historie (NIMH) Den Hague.
Selain itu, Museum KNIL Bronbeek, Arnhem KITLV Leiden, Nederlands Instituut voor Oorlog Documentatie (NIOD) Amsterdam serta di dukung oleh berbagai dokumen dan foto dari Arsip Nasional RI, arsip keluarga besar Pasukan M dan arsip Dispenal.
Dalam melaksanakan riset dan penggalian materi sejarah dalam buku yang ditulis oleh Iwan Sentosa dan Wenri Wanhar itu telah mendapatkan izin dan menjalin kerja sama dengan pihak Kedutaan Besar Kerajaan Belanda di Jakarta, Atase Pertahanan dan Kebudayaan Belanda, para anggota Pasukan M yang masih hidup, para veteran BKR, serta beberapa saksi sejarah sesuai lokasi kejadian di masa itu.
Dari buku itu terungkap, prajurit TKR Laut (saat ini TNI AL) memiliki peran penting dalam mempertahankan kemerdekaan RI. Kiprah itu terlihat dari upaya yang dilakukan oleh sekelompok prajurit yang tergabung dalam Pasukan M pimpinan Kapten Markadi untuk melaksanakan operasi gabungan matra laut-darat, sehingga berhasil mengusir Belanda hanya dengan persenjataan terbatasa dan sarana perahu tradisional.
Pasukan M merupakan tulang punggung gerilyawan pendukung kemerdekaan RI dalam membantu perlawanan rakyat Bali atas kedudukan tentara Belanda. Tugas Pasukan M adalah membentuk pangkalan TKR di Bali, sekaligus mengorganisasi basis-basis perjuangan di berbagai tempat.