REPUBLIKA.CO.ID, LIVERPOOL -- Kebanyakan orang bepergian ke luar negeri dengan menaiki pesawat. Namun lain halnya dengan pria asal Liverpool, Inggris ini.
Graham Hughes berhasil melakukan petualangannnya ke-201 negara tanpa menaiki pesawat. Sungguh luar biasa sekali bukan?
Setelah berkelana selama 1426 hari melalui jalur darat dan laut, pria berusia 33 tahun ini berhasil mengakhiri perjalananya pada Senin (26/11) di Juba, Sudan Selatan.
Guiness pun mencatatnya dalam buku rekor dunia karena telah berhasil melakukan perjalanan sejauh 160 ribu mil tanpa menaiki pesawat. Pria asal Inggris ini pun hanya menghabiskan uang sebesar 100 dolar Amerika per minggunya saat perjalanan tersebut.
Dalam petualangannya itu ada banyak suka, duka dan hambatan yang dihadapi Hughes. Hambatan dihadapi Hughes saat memasuki negara Kongo. Dia harus rela dipenjara selama seminggu dan dipaksa menjadi mata-mata.
Tantangan lainnya dihadapi saat dia menuju ke Nauru, Maladewa dan Seychelles. Di ketiga negara itu terdapat ancaman bajak laut. Sementara itu, dia mengaku tidak khawatir saat melewati Korea Utara, Irak dan Afghanistan. Meskipun kebanyakan orang sangat takut jika melewati ketiga negara tersebut.
Hughes juga sempat mengalami pasang surut dan frustasi saat perjalanan ini. Rasa frustasinya terjadi ketika dia duduk di sebuah stasiun bus di Kamboja atau ketika menaiki truk dengan kondisi jalan buruk.
''Lalu aku berpikir mengapa aku melakukan ini,'' kata dia seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (28/11). Puncak frustasinya terjadi saat kakaknya Nicole (39 tahun) meninggal karena kanker.
Kejadian itu terjadi dua tahun lalu. Hughes pun harus rela menangguhkan perjalanannya dan bergegas pulang untuk melihat kakaknya. Tak hanya pengalaman sedih, Hughes juga mengalami pengalaman menyenangkan selama perjalanan ini.
Pengalaman serunya itu diantaranya saat menumpang kapal pesiar dari Republik Dominika, menari dengan Highlanders asal Papua Nugini, berteman dengan orangutan asal Kalimantan.
''Aku suka perjalanan ini. Aku ingin berpergian dengan sedikit uang. Aku juga ingin menunjukkan kepada dunia, tempat yang selama ini dianggap mengerikan sebenarnya penuh dengan orang-orang siap membantu, meski kau orang asing,'' katanya.
Usai perjalanan ini, Hughes mengaku tidak berniat membeli tiket pesawat. Dia pun masih tetap semangat berpetualang ke Afrika kembali. Dari perjalananya ini, Hughes berhasil melintasi 193 negara anggota PBB, ditambah Taiwan, Vatican City, Palestina, Kosovo, Sahara Barat, empat negara anggota Britania Raya.
Dia pun sempat membuat film dokumentar saat perjalanannya ini. Hasil penjualan film dokumentar tersebut nantinya akan digunakan untuk amal wateraid. n/c53 umi lailatul.