REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Seorang lelaki dengan kaki palsu robotik mencatat sejarah, Ahad (4/11). Ia menaiki sebuah gedung pencakar langit dengan sebelah kaki ditopang oleh kaki palsu robotik yang dikendalikan dengan pikiran.
Ia adalah Zac Vawter (31 tahun) yang memanjat gedung dengan 103 lantai dengan teknologi baru yang sedang dikembangkan oleh Rehabilitation Institute of Chicago.
Zac berhasil menaiki setiap tangga yang ada di gedung pencakar langit tersebut setelah berkata pada dirinya sendiri, "Panjatlah anak tangga itu".
Kaki robot tersebut merespons impuls listrik dari 11 elektroda untuk mencapai ketinggian anak tangga. Zac berhasil mengontrol motor, sabuk, dan rantai untuk menyingkronkan gerakan pergelangan kaki prostetik dan lutut dengan cara berpikir bagaimana ia ingin bergerak.
Sebelum kecelakaan yang melukai kakinya, Zac senang berolahraga, terutama jogging. Setelah kecelakaan yang terjadi pada 2009 tersebut, ia pesimistis bisa kembali merasa normal seperti dulu.
"Saya mendapatkan hidup saya lagi," kata Zac, seperti dilansir laman The Sun, Senin (5/11). Berdiri di atas puncak tertinggi gedung setelah mendaki dengan kaki palsu robotik adalah hal terakhir yang ia inginkan setelah kehilangan sebelah kakinya dalam kecelakaan.
Penelitian yang didanai oleh Departemen Pertahanan AS ini memakan biaya sebesar lima juta poundsterling. Para peneliti menargetkan kaki palsu ini mampu menerima perintah dari otak si pemakai. Hal ini juga berarti Zac bisa menendang bola.
Setelah menyelesaikan tantangan, Zac harus mengembalikan kaki palsu ini untuk penelitian lebih lanjut. Sayangnya kaki palsu ini masih jauh dari tahun produksi komersial. Mungkin baru Zac yang beruntung memilikinya karena menjadi kelinci percobaan.