REPUBLIKA.CO.ID, JAMBI -- Kepala Museum Negeri Jambi Eni Suhartaty, mengatakan museum yang dipimpinnya itu akan berganti nama menjadi Museum Siginjai Jambi.
Menurut dia, pergantian nama tersebut merupakan hasil kesepakatan para budayawan Jambi dan tokoh masyarakat lainnya yang merasa perlu mengubah nama museum dengan nama yang menjadi ikon dalam masyarakat agar lebih dekat dengan ingatan kolektif masyarakat Jambi.
"Pergantian nama ini merupakan kesepakatan para budayawan Jambi, nama juga diambil dari nama ikon Jambi berbentuk sebilah keris yang bernama Siginjai," katanya, Senin (29/10).
Menurut Eni, pergantian nama tersebut akan diresmikan langsung oleh Gubernur Jambi Hasan Basri Agus, pada Selasa (30/10) besok. "Besok peresmian akan langsung dilakukan oleh Gubernur Jambi," katanya.
Museum Negeri Jambi dibangun pada 1981 dengan peletak batu pertama adalah Gubernur Jambi kala itu, Abdurahman Sayuti dan diresmikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hasan pada Juni 1988.
Koleksi Museum Negeri Jambi yang berdiri di atas tanah seluas 13.350 meter persegi itu saat ini adalah koleksi geologika berupa fosil kayu, batuan dan mineral, fosil manusia, flora dan fauna.
Museum ini juga menyimpan benda peninggalan prasejarah seperti beliung batu, gong bertuliskan aksara kuno Cina, teko, piring porselen, fragmen tangan, arca Budha, arca dan sebagainya.
Selain itu, terdapat juga koleksi filologika atau naskah-naskah kuno yang ditulis tangan, naskah incung Kerinci yang ditulis di atas tanduk dan bambu, Alquran dan Kitab Tassauf yang ditulis tangan.