Selasa 23 Oct 2012 13:55 WIB

Perampok Malaysia Bobol Bank lewat Bak Sampah

Aksi perampokan (ilustrasi)
Foto: www.cakka.web.id
Aksi perampokan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kawanan perampok membobol sebuah bank di Malaysia dengan cara mengebor dinding bank yang terhubung oleh bak sampah. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai senilai 176 ribu ringgit atau sekitar Rp 528 juta.

Hasil penyelidikan polisi menunjukkan kawanan perampok berhasil masuk ke Agro Bank yang terletak di sebuah ruko tiga lantai di Dataran Sunway, Petaling Jaya. Setelah berhasil masuk, kawanan perampok tersebut menutup alarm sistem keselamatan bank dengan kaleng bekas sehingga tidak berbunyi.

Media-media lokal yang terbit di Kuala Lumpur melaporkan, Selasa, kawanan yang diduga terdiri atas dua hingga tiga orang tersebut kemudian melobangi dinding ruangan penyimpan peti besi bank tersebut. Mereka berhasil membawa kabur uang tunai 176 ribu ringgit setelah membuka peti besi menggunakan gas Oxy-Acetylene (Oxy).

Lubang sampah dan tempat peti besi itu terletak dalam jarak sekitar 20 meter. Sebuah sumber di kepolisian Malaysia mengatakan aksi tersebut diduga terjadi antara pukul 2.30 hingga 5 pagi dan dirancang dengan teliti.

Saat kejadian, tidak ada sampah dalam bak yang biasa digunakan membuang sampah para staf bank tersebut. "Polisi tidak menolak kemungkinan kawanan tersebut pakar dalam menggunakan peralatan bor dan gas Oxy," kata sumber tersebut.

Pemeriksaan di lokasi kejadian juga menemukan bekas congkelan pada pintu lubang sampah tersebut.

Sementara itu, Kepala Polisi Selangor, Datuk Tun Hisan Tun Hamzah mengatakan, aksi perampokan tersebut baru disadari pada pukul 7.53 waktu setempat oleh staf bank yang hendak mulai bekerja.

"Bank tersebut tidak dilengkapi dengan CCTV di belakang dan depan kantor. Oleh karenanya, kita meneliti rekaman CCTV dari toko-toko di sekitarnya," katanya. ''Polisi juga akan meneliti rekaman CCTV di dalam gedung bank.''

Kantor bank tersebut tidak dijaga oleh petugas keamanan pada malam hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement