Rabu 10 Oct 2012 10:48 WIB

Batik Motif "Cerita Rakyat" Diminati Australia

Batik Pekalongan
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Batik Pekalongan

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN  - Batik bermotif "cerita rakyat" yang diproduksi perajin batik Kota Pekalongan, Jawa Tengah, kini makin diminati para kolektor batik berasal dari Australia karena dinilai memberikan pengetahuan sejarah.

Bambang Gunawan, pemilik Batik Tauto di Pekalongan, Rabu mengatakan bahwa produk batik bermotif "cerita rakyat" dan sejarah yang dijual di tokonya, telah menembus ke pasaran Australia.

"Sedangkan motif batik yang diminati oleh konsumen atau kolektor Australia, antara lain Joko Tarub, Sangkuriang, Pendowo Limo, Kanjeng Putri, Den Bagus, dan Encing Belanda. Semua motof batik itu menceritakan tentang sejarah dan cerita rakyat," katanya.

Menurut dia, beberapa produk batik bermotif cerita rakyat dan sejarah tersebut mampu menembus pasar Australia juga berkat atas kerja sama dengan pemilik Batik Tulung Agung yang sebelumnya telah memasarkan motif batik yang menggambar kisah Joko Tarub ke negeri Kanguru itu.

Ia mengatakan bahwa setiap pembuatan motif batik, dirinya sengaja menampilkan unsur sejarah atau cerita rakyat dengan tujuan memberikan pengetahuan kepada pembeli batik.

"Untuk setiap motif pada batik akan menceritakan sejarah yang selalu bersambung antara produk batik yang satu dengan yang lain," katanya.

Menurut dia, harga batik bermotif cerita rakyat dan sejarah ini cukup mahal, yaitu Rp20 juta sampai Rp30 juta dengan ukuran kain panjang 250 cm dan lebar 115 cm.

"Kami mematok harga kain batik itu tidak asal-asalan karena hal ini sebanding dengan kualitas dan hasil karya. Sedangkan bahan kain yang kami gunakan, adalah bahan kain primis," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement