Sabtu 06 Oct 2012 20:46 WIB

Pemerintah Akan Lindungi Kekayaan Seni dan Budaya Indonesia

Rep: Ahmad Baraas/ Red: Chairul Akhmad
Seni Reog
Foto: .
Seni Reog

REPUBLIKA.CO.ID, UBUD – Pemerintah akan bekerja keras melindungi kekayaan seni dan budaya Indonesia agar tidak diklaim oleh negara lain.

Hal itu dikatakan Wakil Mendikbud Bidang Kebudayaan, Wiendu Nuryati, akan menjadi salah satu pokok bahasan dalam World Culture for Development Forum (WCF), yang dilangsungkan di Nusa Dua, Bali, 24-29 November tahun depan.

"Boleh saja kesenian kita dipentaskan dan dikembangkan di negara mana pun juga. Tapi tidak boleh saling klaim, tidak boleh dikatakan itu menjadi kesenian mereka," kata Wiendu di Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (6/10).

Hal itu dikemukakan Wamendikbud menjawab wartawan seusai acara dialog budaya yang diselenggarakan Kemendikbud. Acara yang dilangsungkan di Museum Rudana, mengambil tema “Kekuatan Budaya Membangun Kesejahteraan Rakyat”, dimaksudkan sebagai persiapan penyelengaraan WCF 2013.

Dijelaskan Windu, hingga saat ini, soal kesenian reog, tidak ada lagi klaim dari pihak Malaysia kalau kesenian itu milik mereka. Selain mengenai hak cipta, WCF juga akan mendialogkan beberapa hal, seperti masalah pemuda dan budaya, masalah gender, serta masalah budaya dan ekonomi.

Sementara itu, dalam kegiatan dialog budaya atau pesamuan budaya yang berlangsung kemarin, selain dihadiri Wamendikbud Wiendu Nuryanti, juga hadir sejumlah budayawan, dan pakar di bidang kebudayaan, pakar ekonomi, pakar sosial, dan politik, serta akademisi.

Mengenai pelaksanaan WCF, Wiendu berharap akan menjadi pertemuan tahunan pertama di tingkat internasional yang mendiskusikan isu-isu utama di bidang kebudayaan. "Ini juga berguna untuk menilai keunikan dan keragaman di bidang kebudayaan, dan untuk meningkatkan kemakmuran di antara komunitas global," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement