REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Menko Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan kerajinan batik jangan dilihat dari sisi ekonomi saja karena kain batik mempunyai kekuatan yang luar biasa. "Saya yakin batik mempunyai kekuatan 'The Power Of Culture' dan kekuatan kreatifitas sehingga tidak semua orang mampu membuat batik," katanya saat membuka kegiatan Pekan Batik Nusantara 2012 di Pekalongan, Rabu (3/10).
Menurut dia, goresan tangan pada kain batik yang dibuat para perajin akan menghasilkan produk yang mempunyai kekuatan yang andal karena goresan itu mempunyai makna pesan dan rasa sesuatu hal pada diri manusia. "Batik mempunyai kekuatan 'magic' sehingga kami mengajak masyarakat manjadikan produk batik sebagai bagian dari kehidupan," katanya.
Menurut dia, setiap daerah mempunyai corak dan potensi kekhasan budaya sendiri, seperti Kota Pekalongan dengan mengandalkan kerajinan batik. "Sejumlah daerah memang bisa membuat kerajinan batik. Akan tetapi produk batik yang dihasilkan akan berbeda, seperti batik motif 'Jlamprang' tidak akan sama dengan produk daerah lain," katanya.
Ia mengajak masyarakat untuk menjaga batik sebagai warisan terhadap benda itu karena tidak semua orang bisa membuat batik. "Oleh karena itu, ketika masyarakat punya uang banyak janganlah harga batik yang dijual perajin batik itu ditawar. Hal itu sekaligus sebagai upaya menghargai para perajin batik," katanya.