REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Duo produser dan sutradara handal Indonesia, Mira Lesmana dan Riri Riza menggarap satu proyek film terbaru berjudul "Pesan dari Samudra". Film ini berkisah tentang satu keluarga yang terpisah akibat gempa dan tsunami di NTT.
Berbeda dengan film Mira Lesmana dan Riri Riza sebelumnya, Pesan Dari Samudra merupakan film yang diprakarsai Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI), Australian Aid dan Australian Red Cross. Film ini sengaja disiapkan agar masyarakat mengetahui cara-cara menyelematkan diri jika dihadapkan pada situasi bencana.
Deputi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Sugeng Triutomo mengatakan, sebagai negara rawan bencana khususnya gempa bumi, bahkan berpotensi tsunami, sudah sepatutnya Indonesia siap siaga menghadapi segala kemungkinan bencana yang menghampiri.
"Film ini memfokuskan bagaimana menghadapi cara menghadapi gempa dan tsunami," ujarnya saat ditemui di Cempaka 6 Galeri, Menteng, Jumat (28/9).
Kedua jenis bencana itu dipilih karena intensitasnya yang cukup sering terjadi di Indonesia. Film ini akan menjadi pembelajaran bagi masyarakat menghadapi bencana terutama yang tinggal di wilayah pesisir, seperti sebelah barat dan selatan Sumatra, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Maluku, dan Papua.
Pesan dari Samudra berkisah mengenai satu keluarga kecil, Sakti (suami), Nara (istri) dan Samudra (anak). Mereka adalah keluarga yang tinggal di Jakarta. Karena suatu hal, Nara yang berprofesi sebagai dokter memilih pergi ke Kecamatan Larantuka di NTT dengan membawa serta anaknya. Saat ia berada di NTT, terjadilah bencana gempa dan tsunami sehingga membuatnya terpisah dari sang suami.
Film yang akan ditayangkan pada 26 Desember (8 tahun tragedi tsunami Aceh) ini didukung sejumlah pemain seperti Lukman Sardi (Sakti), Putri Ayu Diah (Nara) dan Bintang Panglima (Samudra).
Syuting sendiri akan dilakukan pada 8 hingga 17 Oktober. Setelah diputar di layar kaca, Pesan dari Samudra akan dipertontonkan ke daerah-daerah lewat layar tancap.
"Karena film ini sangat penting, maka akan disebarluaskan," sebut Mira Lesmana.
Ikuti Whatsapp Channel Republika