Selasa 11 Sep 2012 12:07 WIB

Duh, Punya Pasangan Pencemburu Banget, Bagaimana Ini?

Cemburu/ilustrasi
Foto: pastoringpartners.com
Cemburu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Cemburu pertanda cinta. Boleh jadi begitu. Maka, tak heran bila ada orang yang senang dicemburui pasangannya. Namun, apa jadinya bila sikap cemburu itu berlebihan? Menurut Elly Risman, pakar parenting, sikap cemburu berlebihan pada seseorang merupakan suatu kondisi yang cukup mengganggu baik baginya maupun pasangannya. Keduanya berada pada situasi kejiwaan yang tidak cukup sehat. 

Pihak yang mencemburui dihantui kecemasan dan ketegangan yang tidak mampu diatasinya, sekalipun sangat diinginkannya, sementara pihak yang dicemburui kebanyakan kurang mampu bersikap empati dan kasih sayang terhadap pasangannya, sehingga cara-cara yang digunakan hanya berlandaskan pada bagaimana ia memandang, bukan bagaimana pasangannya merasakan rasa cemburu itu. 

Bahkan terkadang muncul perasaan yang kurang etis. Misalnya, merasa 'di atas angin', yang justru makin mendorong munculnya sikap arogansi dan melecehkan walau dikemas secara sangat halus. Akan tetapi, sekali keduanya sadar betul bahwa cemburu bukan hanya merupakan masalah salah satu pihak, dan keduanya bersepakat untuk mengatasinya secara bersama-sama dan meninggalkan jauh-jauh sikap dan perilaku saling menyalahkan, maka hasil yang efektif lebih mudah teraih. 

Berikut beberap tips yang sebaiknya dilakukan: 

* Bila Anda mampu bersikap hangat dengan orang lain, Anda harus mampu bersikap lebih hangat dan mesra pada pasangan Anda. Usaha Anda meyakinkan pasangan akan sia-sia saja bila terhadap orang lain kita mampu bersikap 'habis-habisan' sementara terhadap pasangan, Anda tampil ala kadarnya. 

* Khusus untuk para pria, wanita sangat menyukai perhatian dan pujian yang tulus dan sungguh-sungguh. Boleh jadi selama ini Anda kurang pandai memuji istri, sekalipun bila dipikir sebetulnya tidak sulit, toh hanya modal ngomong doang. Jangan persoalkan sreg tidaknya, bila harus mengatakan bahwa ia sangat cantik, sementara Anda tidak lagi merasakan demikian. Bukankah tidak jarang Anda bertemu dengan pelanggan wanita yang menarik, sekalipun mungkin suaminya sendiri sudah tidak menganggapnya demikiannya. Kesimpulannya, 'cantik dan menarik' merupakan suatu yang sangat relatif. Percayalah pasangan Anda sendiri pada titik tertentu akan paham mengenai keanehan ini. Pujian itu sendiri merupakan salah satu terapi. 

* Perbanyak komunikasi dan mintakan pertimbangan untuk hal-hal yang akan kita lakukan bila hal tersebut dirasa akan memancing rasa cemburunya. Lakukan secara konsisten dan jangan berpikir sampai kapan harus melakukan semua itu. Karena, bila saatnya telah tiba, jangan heran bila pasangan Anda sendiri yang akan Anda bersikap wajar, dan biasanya itu terjadi bila ia sudah merasa yakin akan posisinya di mata Anda.

* Terkadang Anda perlu mengikuti apa yang diinginkannya, sekalipun itu mungkin menimbulkan problem baru bagi keluarga atau memberikan risiko yang cukup serius. Misalnya, ia keberatan Anda menemui pelanggan wanita yang cukup potensial. Ini akan memuaskan perasaannya saat itu. Ia akan merasa didengar dan dianggap penting oleh Anda. Saat bonus bulanan mengalami penurunan, jelaskan dengan hati-hati dan sebaik mungkin (jangan bernada menyalahkan). Semakin sering Anda memenuhi keinginan-keinginannya yagn serupa ini, semakin efektif hasilnya. Cepat atau lambat ia akan menyadari kekeliruannya. 

* Rasakan dan hayati bahwa pasangan sedang dalam situasi dan kondisi kejiwan yang tidak nyaman baginya saat kecemburuan melanda. Semakin pandai Anda memahami perasaannya dan semakin sungguh-sungguh dalam menjalankan tip-tip di atas semakin cepat probelem ini berakhir. Saat itu pasangan Anda merasa menjadi orang paling penting di mata Anda. Cemburu tidak akan pernah muncul bila pasangan sudah merasa sebagai orang tercinta dan terpenting. 

sumber : Elly Risman
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement