REPUBLIKA.CO.ID, Memakai dispenser memang praktis. Tapi yang sering dilupakan pemakainya, adalah kualitas air yang dihasilkannya. Mungkin benar, air mineral kemasan yang digunakannya dari merek terkenal, dan higienis. Tapi, seringkali air itu menjadi tidak higienis lagi setelah bersinggungan dengan dispenser.
Kok bisa? Bisa saja. Karena sebagaimana peralatan lain, dispenser pun potensial menyimpan kuman. Belum lagi jika tabungnya terbuat bukan dari logam yang aman. Resiko bagi kesehatan, makin berlipat. Karenanya, pilhlah dispenser yang tabung airnya terbuat dari logam aman sebangsa stainless steel atau aluminium.
Bagaimana agar air minum tidak terkontaminasi bakteri? Ikuti tips sebagai berikut:
- Simpanlah air kemasan di tempat yang teduh, sejuk, dan bersuhu tetap. Langkah ini akan menghindari risiko memuainya botol hingga memungkinkan bakteri mikroskopik masuk bercampur dengan air
- Jauhkan dari segala barang yang berbau menusuk. Air akan gampang menyerap bau, sehingga air yang dihasilkan seringkali berasa bau yang mencemarinya.
- Agar tidak memicu perkembangan alga, jangan biarkan botol terkena sinar matahari secara langsung
- Usahakan untuk menggunakan sistem First in first out' dalam menggunakan persediaan air kemasan
- Cucilah tangan sebelum mengganti botol. Bersihkan ujung dan leher botol dengan tissue khusus pembersih botol air kemasan.
Langkah perawatan juga tak boleh luput dalam menjaga kebersihan dispenser Anda. Setidaknya lakukan pembersihan tangkinya sebulan sekali. Ikuti prosedur berikut:
- Angkatlah botol kosong dari dispenser
- Bubuhkan satu sendok makan bubuk pembersih (bleach ke dalam tempat penampungan air
- Siramlah dengan air dingin dari kran dispenser agar bleach-nya tersebar hingga ke area kran
- Biarkan selama 5 sampai 10 menit
- Bersihkan tempat penampungan air dengan menggunakan sikat kecil yang halus atau gunakan spons
- Siramlah dengan air dingin agar sisa-sisa kotoran yang masih menempel di sepanjang saluran air terbuang seksama
- Masukkan botol baru seperti biasa.