Rabu 08 Aug 2012 16:52 WIB

Polisi Panggil Twitter Terkait Ancaman ke Mike Tyson

Mantan jawara tinju sejati kelas berat Mike Tyson alias Malik Abdul Azis.
Foto: AP
Mantan jawara tinju sejati kelas berat Mike Tyson alias Malik Abdul Azis.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepolisian New York memanggil perwakilan Twitter untuk mengungkap identitas pengguna yang mengancam akan menembak Mike Tyson pada acara tunggalnya di Broadway. Perusahaan itu awalnya menolak permintaan polisi setelah petugas menemukan seorang pengguna menulis ancaman yang mengarah pada penembakan massal.

Pertunjukan Tyson telah dibuka Kamis lalu dan polisi meningkatkan pengamanan di lokasi pertunjukan. "Twitter telah memenuhi panggilan," kata Kepolisan New York dalam pernyataan, Selasa sore.

Akhir Juli hingga awal Agustus, seseorang tak dikenal mengirim beberapa tweet yang menjelaskan rencana penyerangan di teater itu tahap demi tahap. "Saya serius, orang-orang akan mati seperti di Aurora," bunyi salah satu pesan itu.

Pada tweet berikutnya, akun tersebut menjawab kepada pengguna lain yang mengatakan mereka akan beraksi terhadap ancaman tersebut. "Saya di Florida sekarang tapi itu akan terjadi, saya janji. Saya sedang menyelesaikan daftar saya.' 

Sebelumnya, Twitter mengatakan pada Kepolisian New York melalui surat elektrnik bahwa akun dan tweet yang bersangkutan "tampaknya tidak berada di parameter ketat"hingga memerlukan pengungkapan darurat.

Menurut kebijakan Twitter, "ada keadaan darurat yang melibatkan kematian dan luka fisik serius pada seseorang" sebelum memberi informasi pada penegak hukum.

"Menurut mereka, tampaknya tidak ada ancaman. Kami rasa penilaian polisi seharusnya mengalahkan penilalian tersebut," kata juru bicara kepolisian Paul Browne, Selasa lalu, seperti yang ditulis BBC.

sumber : bbc
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement