Ahad 15 Jul 2012 21:44 WIB

Dua Film Pendidikan Anti-Narkoba Gagasan Dede Yusuf

Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf
Foto: Republika/Edwin
Wakil Gubernur Jawa Barat Dede Yusuf

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Wakil Gubernur (Awgub) Jawa Barat yang juga Ketua Badan Narkotika Provinsi Dede Yusuf merilis dua film pendidikan antinarkoba sebagai upaya penyuluhan sadar bahaya narkoba ke desa-desa di seluruh Jawa Barat.

"Dengan film masyarakat akan mudah mencerna bahaya narkoba," ujar Dede Yusuf dalam siaran persnya yang diterima ANTARA di Jakarta, Ahad (15/7).

Film antinarkoba yang digagas Dede Yusuf itu berjudul 'Pilihan' dan 'Kita Bisa'. Dua film tersebut diproduksi

BNP Jabar dengan melibatkan para sineas muda bertepan dengan perayaan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) di Bandung.

Film 'Pilihan' mengambil seting seni tradisional Pencak Silat, sementara Film 'Kita Bisa' berlatar remaja modern yang sedang dilanda demam musik boys band. "Produksi film ini tidak mahal, tidak seperti film komersial yang tayang di bioskop-bioskop," tegas Dede yang dulu dikenal sebagai bintang film laga ini.

Biaya produksi film bisa ditekan karena menggunakan para sineas muda dan karya anak muda Jawa Barat. Selain ditayangkan di televisi lokal, dua film itu juga diperbanyak dalam bentuk VCD dan DVD dengan target untuk diputar di desa-desa. "Kita juga upload di Youtube supaya mudah diakses warga dunia lewat dunia maya," katanya.

Dede Yusuf tidak mempersoalkan karya filmnya dibajak dan digandakan. "Yang penting pesan moral dalam film itu sampai ke masyarakat," tandasnya. Selama 4 tahun memimpin BNP, Dede mengaku senang karena ranking Jabar dalam penyebaran narkoba di Indonesia turun dari peringkat pertama menjadi ranking enam.

"Turun ranking dari satu menjadi enam ini tidak gampang dengan populasi Jabar 45 juta jiwa lebih," katanya.

Ia menambahkan bahwa sebelumnya berdasarkan data nasional, sekitar dua persen populasi Jabar terkena penyalahgunaan narkoba.

Karya orsinil lain Dede dalam memimpin BNP Jabar adalah program Desa Siaga. Lewat program Desa Siaga, komponen masyarakat seperti aparat desa, pemuda, pelajar, Pramuka, tokoh agama, aktivis ormas, LSM, dan majelis taklim dilatih sebagai kader terdepan antinarkoba.

"Lewat Film dan program Desa Siaga kita terus perangi bahaya narkoba," katanya. Targetnya, secara bertahap tiap desa di Jabar memiliki kader andal antinarkoba.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement