REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden, Boediono minta agar semua pihak ikut melestarikan budaya wayang dalam upaya agar tidak punah. Cara pelestarian itu antara lain dengan secara berkala mengadakan Festival Dalang Bocah yang dilakukan Persatuan Pedalangan Indonesia.
"Memang wayang perlu mendapat perhatian khusus yang salah satunya mengadakan festival. Ini suatu bentuk pelestarian yang baik dan saya dukung," kata Wapres Boediono di Istana Wakil Presiden Jakarta, Sabtu (7/7).
Hal tersebut disampaikan Boediono saat memberikan sambutan pada acara pergelaran wayang kulit dengan cerita Pandowo Boyong dengan dalang Ki Cahyo Kuntadi. Dalam acara itu hadir juga Menteri Keuangan, Agus Martowardojo dan Menteri Pekerjaan Umum, Djoko Kirmanto.
Pergelaran wayang yang diadakan di halaman Istana Wapres tersebut juga dihadiri sekitar seribu tamu dari berbagai kalangan seperti tokoh dan masyarakat pecinta wayang. Wapres sangat mendukung upaya Persatuan Pedalangan Indonesia (PEPADI) dalam mengadakan festival dalang bocah. Sehingga diharapkan keberadaan wayang kulit bisa terus eksis di masa mendatang.
Dikatakan Boediono, pergelaran wayang kulit ini merupakan bentuk kerjasama Sekretariat Wapres dengan PEPADI dan memang sudah direncanakan sejak lama. "Mengenai cerita yang disampaikan ini saya belum pernah menonton, tapi yang pernah saya dengar adalah para Pendawa ikut membangun astina untuk kesejahteraan rakyat," kata Wapres.
Ketua Umum PEPADI Pusat Ekotjipto mengatakan, festival dalang bocah diadakan untuk mendorong kecintaan anak-anak terhadap profesi dalang. Pihaknya, katanya, dalam posisi mengawal tradisi seni wayang agar tetap lestari dan menjaga agar mata rantai generasi pedalangan tidak putus begitu saja.
"Festival itu merupakan salah satu upaya kami dalam mewujudkan cita-cita tersebut dengan tujuan mencari bibit generasi penerus pedalangan nusantara," kata Eko.
Festival Dalang Bocah tingkat nasional diselenggarakan setiap tahun dan diadakan di berbagai kota sejak 2008. Sedangkan festival serupa tingkat daerah juga dilaksanakan oleh PEPADI provinsi dan kabupaten/kota.