Senin 02 Jul 2012 17:44 WIB

Penyu Tempayan Nyasar di Empang Warga

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Karta Raharja Ucu
Penyu Tempayan
Penyu Tempayan

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Penyu langka jenis tempayan yang berukuran cukup besar menggegerkan warga Desa Ujungmaning Kecamatan Kawunganten Kabupaten Cilacap, Jawa Barat, Ahad (1/7) sore. Penyu itu ditemukan ditemukan di empang pertama kali oleh beberapa orang ibu yang kebetulan sedang melintas di dekat empang.

"Awalnya ibu itu, mengira hewan itu ular yang sedang melingkar. Karena takut dia melapor pada saya," kata Sukiman (46), pemilik empang tersebut, Senin (2/7).

Setelah dicek, hewan tersebut adalah seekor penyu yang memiliki panjang sekitar satu meter, dengan lebar 80 cm. Berat penyu itu ditaksir sekitar 100 kilogram. Bersama para tetangganya, Sukiman memindahkan penyu tersebut ke kamar mandi di dekat sumur rumahnya. "Kalau di empang saja, saya khawatir ada orang yang mengambil," jelasnya.

Soalnya, kata dia, setelah kabar temuan penyu itu beredar, beberapa orang tetangganya ada yang meminta penyu itu dipotong dan dagingnya dibagi-bagikan. Bahkan ada juga yang sudah menawar seharga Rp 250 ribu.

Koordinator Lapangan Polisi Hutan Badan Konservasi dan Sumber Daya Alam Jateng Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap Rahmat Hidayat secara terpisah mengaku pihaknya sudah mendapat laporan tentang temuan penyu tersebut. "Kalau dilihat dari foto-fotonya, penyu itu merupakan jenis penyu tempayan. Penyu itu termasuk satwa langka yang dilindungi," jelasnya.

Pengendali Ekosistem Hutan BKSDA Jateng Seksi Konservasi Wilayah II Pemalang-Cilacap, Teguh Arifianto, menambahkan, penyu tempayan ini sebenarnya sudah sangat lama tidak pernah terlihat di wilayah perairan Cilacap. "Kalaupun ada, hanya terlihat di sekitar pantai Pulau Nusakambangan bagian timur atau wilayah sekitar Segara Anakan," sebut dia.

Bahkan keberadaan penyu tempayan di bagian timur Pulau Nusakambangan tersebut, terindikasi pada 2010 saat BKSDA menggelar survei bersama Badan Lingkungan Hidup Cilacap di Kali Kencana, Pulau Nusakambangan. "Itu pun hanya hanya jejaknya saja," jelasnya.

Karena itu, Teguh mengaku sangat heran dengan temuan penyu tempayan yang terjebak di empang milik warga Desa Ujungmanik, yang berjarak sekitar tiga kilometer dari Segara Anakan. "Mungkin penyu tersebut hanyut terbawa air pasang melalui sungai, saat hendak bertelur. Kalau hendak bertelur, penyu itu memang akan menyusuri pasir pesisir," prediksinya.

Berdasarkan perkiraan itu, Teguh akan mengecek kondisi kolam karena dikhawatirkan penyu tersebut sempat bertelur. "Kita akan ke Ujungmanik, Selasa (3/7) sekaligus untuk mengevakuasi dan melepas penyu tersebut dari pantai selatan Nusakambangan," terang dia menandaskan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement