Ahad 01 Jul 2012 02:19 WIB

Tahan Banting Pangeran Alwaleed bin Talal

Alwaled bin talal
Foto: kingdom.com.sa
Alwaled bin talal

REPUBLIKA.CO.ID,Pangeran Alwaleed bin Talal bin Abdulaziz al-Saud dikenal sebagai pebisnis dan investor kelas kakap di level internasional. Ia sudah mandiri dan didaulat menjadi milyuner di usia 31 tahun. Wajar saja karena usahanya di sejumlah bidang, termasuk konstruksi, perbankan, media, hotel, dan teknologi.

Alwaleed terlahir sebagai anggota kerajaan dan diplomat. Kakeknya, Abdulaziz ibnu Saud merupakan keturunan pendiri kerajaan Arab Saudi. Kakek dari ibunya, Riad al-Solh merupakan perdana menteri pertama di Republik Lebanon. Ayahnya, Pangeran Talal adalah adik dari Raja Abdullah, Raja Arab Saudi saat ini.

Meski berasal dari garis keturunan raja, Alwaleed membangun kerajaan bisnisnya dengan kerja keras. Ia kemudian tercatat sebagai orang terkaya ke 19 dunia versi majalah Forbes. Meski ayahnya orang Arab Saudi, Alwaleed menghabiskan masa kecilnya di Beirut, Lebanon, mengikuti ibunya yang bercerai dengan Talal. Ketika beranjak dewasa, ia dipanggil kembali ke Riyadh untuk bergabung ke sekolah militer Raja Abdul Aziz.

Seperti layaknya anggota kerajaan lain, Alwaleed kemudian disekolahkan ke Amerika Serikat. Ia menimba ilmu di jurusan administrasi bisnis Menlo College, California dan mememperoleh gelar master di bidang ilmu politik di Universitas Syracuse.

Selepas sekolah, ia dimodali sang ayah dana tunai 15 ribu dolar AS dan sebuah rumah. Modal tersebut diinvestasikannya untuk berbisnis konstruksi. Saat dananya kurang, Pangeran Talal menolak memberikan suntikan. Maka Alwaleed pun melego rumahnya.

Pelan tapi pasti, ia menjalankan bisnis. Dalam kurun satu tahun setelah melego rumah, ia bergabung dengan dua perusahaan kecil untuk mendapatkan proyek dari sekolah militer senilai 16 juta dolar AS. Kemudian di tahun 1981, perusahaannya sudah bisa meraih pendapatan 1,5 miliar dolar AS. Ia pun mengekspansi bisnis konstruksinya ke perawatan dan operasional gedung di Arab Saudi.

Tahun 1990 ia mulai merambah ke dunia internasional dengan membawa lima persen saham perusahaannya, Kingdom Holding Company. Saat itu perusahaan tengah di ambang kebangkrutan. Tapi dalam beberapa tahun saja, Al berhasil membawanya mencetak laba miliaran dolar AS. Ia juga membeli saham Amazon.com, eBay, AOL Time Warner, Ford Motor Company, Hewlett-Packard, Motorola, Pepsi, Walt Disney Company, dan lainnya.

Diversifikasi usahanya pun sampai ke Timur Tengah dan memiliki sebagian besar saham di Hotel Four Seasons dan Fairmont Hotels. Ia juga memiliki saham di Arab Radio dan Televisi, Lebanese Broadcasting Centre, serta Palestine Development and Investment Company.

Dengan berbisnis, Alwaleed ingin mengubah persepsi dunia, terutama barat, terhadap Arab Saudi. Selama ini Arab Saudi dikenal tradisional dan tidak terbuka. Namun ia membuktikannya dengan membuka diri pada dunia luar melalui media. ''Saya ingin didengar,'' katanya.

sumber : persona
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement