REPUBLIKA.CO.ID, Berbusana Muslim tak berarti harus tampil monoton. Asalkan tetap menutup aurat dan sesuai syariat, busana Muslim pun bisa hadir dalam nuansa yang modis dan dinamis.

Hal itu pula yang dilakukan desainer muda Dian Wahyu Utami atau akrab dipanggil Dian Pelangi untuk busana karyanya. Dian mengatakan, kekuatan khas rancangannya terdapat pada pernak-pernik lokal. Unsur Indonesia, lanjut Dian, ditonjolkan dengan tenun dan jumputan yang sesuai syariat.

Model ini seakan mengubah persepsi Barat yang menganggap busana Muslimah terkesan hanya didominasi warna gelap dan ekstrem dengan penutup cadar.

“Indonesia berpotensi menjadi pusat fashion Muslim dunia pada 2020 karena cara berpakaiannya netral,” ujarnya dalam sebuah acara bincang fashion beberapa waktu lalu.

Dian yang diundang dalam London Fashion Week 2013 telah bercita-cita memperkenalkan busana Muslimah Indonesia yang universal kepada dunia melalui konsep internasional dan menutup aurat. Sepekan lalu, dia memenuhi undangan dari Praha dan Bu dapest untuk memperkenalkan karyanya di antara kalangan desainer fashion.

Dia juga termasuk delapan desainer yang dilatih praktisi pusat mode Inggris. “Sebuah kehormatan dilatih bisnis marketing dan branding atas rekomendasi pemerintah. Sehingga kita bukan sekadar jualan baju, tapi juga tahu caranya dilirik pembeli dalam dan luar negeri,” ujarnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika