Ahad 03 Jun 2012 06:00 WIB

Resensi Novel Tahta Mahameru oleh Ayumi Maulida

Cover Novel Tahta Mahameru
Foto: goodreads.com
Cover Novel Tahta Mahameru

RESENSI BUKU

 

Judul Buku: Tahta Mahameru

Penulis: Azzura Dayana

Penerbit: Republika

Cetakan: I, Maret 2012

Kategori: Novel

Tebal: viii + 380 halaman

ISBN: 978-602-7595-00-2

Awal karirnya Azzura Dayana dimulai tahun 2004. Selain menulis, Azzura Dayana (sering disapa Mbak Yana) adalah seorang backpacker dan pendidik. Buku-buku karya Azzura Dayana di antaranya, Alabaster (Gema Insani, 2004), Rumah Fosil (Gema Insani, 2004), Birunya Langit Cinta (Pro-U Media, 2006), Cinta Kembar Tiga (Lingkar Pena, 2007), Zukhruf Kasih (Lingkar Pena, 2009), dan Cinta Sang Penjaga Telaga (Pro-U Media, 2009). Cerpen-cerpennya juga dimuat dalam beberapa antologi, salah satunya adalah Bening Subuh Musi (FLP Sumsel, 2011). Salah satu puisinya juga terdapat dalam antologi Akulah Musi (DKSS, 2011) yang tergabung dengan 170 penyair Nusantara, Malaysia, Singapura, Thailand, Fhilipina, dan Brunei.

Novel ini mengisahkan seorang gadis desa kutu buku yang bernama Faras. Ia berasal dari desa Ranu Pane. Dalam perjalanannya kali ini, Faras hanya mengandalkan sebuah foto dan pesan singkat yang di sampaikan oleh teman melalui e-mail yang di kirimkannya, serta Faras tidak lupa meminta petunjuk kepada Allah. Tapi, setiap kali Faras membuka e-mail, temannya sudah berada di tempat lain. Namun, tidak terduga di saat dalam perjalanan Faras berkenalan dengan seorang gadis. Ia bernama Mareta.

Perkenalan Faras dan Mareta pun berlanjut hingga ke kota Makassar. Selama perkenalan dan perjalanan ke Makassar, keduanya menyimpan suatu rahasia dan sejuta pertanyaan. 

Sesampainya di Makassar, Faras dan Mareta terpisah. Namun, di sana Faras menemukan sebuah jawaban. Jawaban yang tidak pernah ia duga sebelumnya. Apakah benar Ikhsan yang selama ia kenal telah berubah? Lalu, kemana pula ia saat ini? Faras tetap mengandalkan sebuah pesan singkat dari e-mail yang dikirimkannya. Walau, saat ini Faras memutuskan akan segera kembali ke desanya yaitu Ranu Pane bersama Mareta.

Di balik perjalanan panjang dari Makassar ke Ranu Pane, Mareta menjelaskan siapa yang sering di sebut-sebutnya Raja Monster. Ternyata, dugaan Faras tepat. Seseorang yang ternyata terkait dengan temannya adalah dendam keluarga. Raja Monster itu adalah Ikhsan. Ikhsan adalah seorang pendaki gunung yang sangat berwatak keras. Ia memang berasal dari keluarga yang penuh kebencian. Sebagai peredam rasa amarahnya, ia memilih untuk menaklukkan Mahameru. Di mana kata-kata orang, Mahameru adalah Puncak Abadi Para Dewa. 

Sebagai teman, Faras tidak memihak Mareta dan Ikhsan. Faras menginginkan keduanya bisa berdamai. Walau sesungguhnya, ia tahu sifat Ikhsan yang sangat keras. Namun, kekerasan bukan dilawan dengan kekerasan, melainkan dengan kelembutan dan kesabaran. Selama pendakian menuju Mahameru, keajaiban-keajaiban datang satu-persatu ke belenggu hati Ikhsan, Mareta dan Faras. 

Novel ini sangat inspiratif, dan membacanya pun ikut terbawa dalam suasana alur, setting, dan tempat. Konflik yang ada di dalam novel ini pun sangat jelas. Adapun amanat yang disampaikan penulis, mengajarkan kita untuk tetap yakin di jalan Allah. Karena dengan demikian, kebaikan dan kesabaran yang kita dapatkan, dan bukanlah kehendak kita mengubah akhlak manusia. Kita hanya diwajibkan mengingatkannya saja, bukan memaksakan. Karena yang berhak memberikan hidayah pada orang-orang yang penuh kebencian dan pendendam hanyalah Allah semata.

Jika Anda membaca novel ini, mungkin Anda tidak akan berhenti di tengahnya atau memutuskan untuk berhenti. Justru, novel ini mampu membuat para pembaca larut tertarik hingga ke akhir cerita. Latar dan alur ceritanya sangat jelas. Konfliknya pun sangat menarik dan membuat penasaran. Karena itu, cobalah baca novel ini dan nikmatilah cerita yang disampaikannya.

Ayumi Maulida

Biodata Diri

Ayumi Maulida nama pena dari Siti Fatimah, A.Ma, Pd. Lahir di Palembang, 5 Juli 1986. Saat ini tinggal di Jl. Karya Baru No.375 RT.06 RW.02 KM. 7. Kel. Karya Baru Kec. Sukarami Palembang 30152. Lulusan D-II FKIP PGTK UNSRI 2005. Aktivitas seorang guru privat TK dan SD. Selain itu, aktif di Komunitas Virus Baca dan Anggota FLP Palembang. Karyanya di Antologi Puisi Kado Untuk Indonesia 2011(Literar Khatulistiwa), Antologi Puisi Justin Bieber My Idol 2011(Leutika Prio), Antologi Curahan Hati Untuk Tuhan 2011 (Leutika Prio), Antologi Sehangat Dekapan Cinta Ramadhan 2011 (Leutika Prio), Antologi Kumcer WR 01 2011(Leutika Prio) Antologi I am Proud Scout 2011 (Leutika Prio), Antologi Puisi Merah Putih (Leutika Prio 2011), Antologi Puisi Surau, Langgar, dan Masjid (Tinta Media 2011), Antologi Writing Dream (Leutika Prio 2011), Antologi Puisi Cantik Poem Village (Leutika Prio 2012), Antologi Kumcer HM (HM 2012), Novel Pertamanya berjudul Sebening Cinta Ayah (Kahfi Production 2012), Juara harapan 2 Cerpen Ramadhan ‘SYS’, Juara 1 Puisi Untuk Bintang 2011, dan beberapa antologi yang masih dalam proses penerbitan. 

FB: Shitie Fatimah Maniezz/Ayumi Maulida

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement