REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Cerita sedih dalam film "Gerimis Mengundang" menurut Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring dapat membuat lekat dua negara yang berkolaborasi dalam pemembuatan film tersebut yaitu Indonesia dan Malaysia.
"Ini suatu bentuk kerja sama yang bagus walau akhir ceritanya menyedihkan, tapi hal itu juga yang membuat lengket Indonesia dan Malaysia," kata Tifatul usai menonton film tersebut di Jakarta, Kamis (31/5).
Film Gerimis Mengundang adalah hasil kerja sama Erama Creative Malaysia, Excellent Pictures dan WannaB Records Indonesia dengan sutradara Ahmad Idham Ahmad Nadzri yang dibintangi oleh aktor Malaysia Kamal Adli dan Olivia Jensen Lubis dari Indonesia.
"Kita tahu bahwa hubungan Indonesia dan Malaysia kerap mengalami riuh rendah tapi dengan film ini kedua negara menjadi lekat dan untuk selera anak muda saya rasa ceritanya cukup menyentuh," tambah Tifatul.
Film yang mengambil lokasi di sejumlah tempat di Kinabalu dan Sabah, Malaysia serta Jakarta itu berkisah mengenai perjalanan cinta singkat antara Zamani (Kamal Adli) dengan Mikha (Olivia Jensen Lubis).
Zamani adalah pilot helikopter yang jatuh cinta pada pandangan pertama kepada Mikha, anak seorang pejabat Konsulat Jenderal Indonesia di Malaysia. Meski Mikha tidak sengaja melukai kepala Zamani saat bermain jet ski, tapi hubungan mereka semakin hangat karena sejumlah pertemuan yang tidak disengaja.
Hubungan mereka semakin lengket pasca tewasnya ayah Mikha dalam satu kecelakaan mobil yang membuat Zamani menjadi penghibur bagi Mikha.Sayangnya saat hubungan mereka sudah semakin dekat, tunangan Mikha bernama Doni datang dari luar negeri dan membuat hati Zamani terluka.
Mikha pun harus membuat keputusan mana yang ia pilih sebagai takdirnya, dan saat ia akhirnya membuat pilihan. Film ini juga dimaksudkan untuk mengulang sukses film "Hapuslah Air Matamu" pada 1976 yang menyandingkan penyanyi Indonesia Broery Marantika dan artis Malaysia Sharifah Aini.
Lagu Gerimis Mengundang yang menjadi judul film tersebut adalah judul lagu yang dipopulerkan penyanyi Zamani dari kelompok musik Slam asal Malaysia, namun di film ini dinyanyikan oleh penyanyi Indonesia Budi Doremi dan Malaysia yaitu Brenda Anura dengan aransemen musik Yovie Widianto.