REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR---Minat generasi muda di Bali belajar membuat film dokumenter kurang, terbukti sedikitnya peserta yang tertarik mengikuti workshop Festival Film Dokumenter Bali (FFDB).
"Sebenarnya yang telah mendaftarkan diri sebanyak 127 orang, namun kenyataannya yang hadir sebagai peserta hanya belasan orang," kata Agung Bawantara, ketua panitia kegiatan tersebut Rabu.
Dia menjelaskan, pihaknya belum mengetahui secara jelas alasan ketidakhadiran calon peserta itu, namun kemungkinan karena enggan datang ke lokasi lokakarya yang digelar di kawasan hotel berbintang.
Agung mengaku, para calon peserta yang menghubungi pihaknya itu didominasi dari kalangan mahasiswa. "Peserta yang hadir berasal dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa, praktisi pertelevisian dan perfilman. Mereka mendapatkan pengetahuan dari kalangan sinematografi Tanah Air, yakni IGP Wiranegara, Marcella Zalianty dan Slamet Rahardjo," ujarnya.
Agung mengatakan, IGP Wiranegara adalah seorang dosen yang mengajar di berbagai perguruan tinggi bidang sinematografi memberikan pengetahuan tentang cara membuat film tersebut dengan berbagai kemungkinan, seperti menggunakan narasi atau tidak.
Sedangkan duta FFDB, Marcella Zalianty, menjelaskan mengenai wawasan cara berbisnis di dunia pertunjukan tersebut. "Praktisi film ternama Slamet Rahardjo mengajak para peserta untuk menggali lebih baik potensi dalam kreativitas," ucapnya.