REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA-Himbauan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk memboikot konser Lady Gaga lahir dari sebagian besar ormas Islam se-Indonesia. Terungkap pula, penolakan konser Lady Gaga ini bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga di negara lainnya.
"Penolakan mereka disampaikan ke MUI. Lalu MUI mengimbau agar jika dipandang tidak baik digelar, maka sebaiknya tidak digelar,"ungkap Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnaen, Selasa (15/5). Sebenarnya, kata Tengku, ada banyak negara yang sudah menolak kehadiran Lady Gaga ini, termasuk negara Cina.
Negara komunis ini ternyata bukan saja menolak konsernya, bahkan lebih jauh dari itu seluruh lagu Lady Gaga dilarang diputar dan beredar di sana. Menilik itu, Tengku berharap pemerintah dalam hal ini berkuasa penuh untuk menolak atau mengizinkan konser itu. "Jika pemerintah, atau pihak keamanan, dalam hal ini polisi merasa akan muncul mudarat dari konser itu maka polisi yang lebih tahu masalah keamanannya,"ujar Tengku.
Tolak menolak orang untuk masuk ke negara tertentu dengan alasan keamanan sudah sering dan biasa terjadi bahkan di negara yang mengaku pahlawan HAM. Misalnya, Cat Steven pernah ditolak masuk Amerika, dan Yusuf Qardhawi,ulama moderat Arab pernah ditolak masuk Prancis. "Jadi jika Lady Gaga berpotensi merusak secara budaya atau politik, maka bagusnya ditolak saja masuk Indonesia,"tegas Tengku.
Ulama humoris ini menyatakan bahwa Lady Gaga sudah mengatakan secara terbuka bahwa dia pemuja setan Lucifer.
"Ini jelas figur yang bertentangan dengan negara kita yang berlandaskan Pancasila berketuhanan yang Maha Esa. Pakaian nya juga selalu tampil seronok. Dikhawatirkan nanti remaja puteri kita semakin rusak cara berpakaiannya,"ujar Tengku.
Selain pertimbangan pelarangan Gaga tadi, tak dipungkiri UU Pornografi bisa jadi dilanggar. Sehingga Tengku memastikan timbul dampak yang jelek. Syair lagu Gaga dinilainya banyak yang melanggar budaya dan nilai agama. "Tidak mendidik sama sekali pada generasi kita. Jadi buat apa digelar hal yang tidak membawa manfaat apa-apa, kecuali kerusakan?" ujarnya.